Fajri, Marta (2017) Aset Tetap Pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Andalas Baruh Bukit Cabang Sungayang Batusangkar. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover And Abstrak)
cover and abstrak.pdf - Published Version Download (237kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (199kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 5 Penutup)
Bab 5 Penutup.pdf - Published Version Download (169kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 5 Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (164kB) | Preview |
|
Text (Tugas Akhir Full)
Tugas Akhir Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi, termasuk dalam manajemen keuangan yang baik. Dengan perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif, perusahaan harus efisien dan efektif dalam mengelola keuangannya agar perusahaan dapat menumbuhkan dan mengembangkan serta mempertahankan aktivitas dan keberadaan perusahaan. Dalam melakukan dan menjalankan aktivitasnya, perusahaan memerlukan peralatan, perlengkapan dan sarana pendukung lainnya untuk memperlancar pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Perkiraan aset tetap merupakan salah satu unsur yang terdapat di dalam neraca yang sifatnya permanen dan dapat digunakan secara terus-menerus dalam proses produksi, selama taksiran umur manfaat suatu aset tetap tersebut. Aset tetap pada umumnya terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung, dan bangunan, jaringan, serta aset tetap lainnya yang digunakan dalam kegiatan perusahaan tidak untuk dijual. Aset tetap yang dimiliki perusahaan / badan / instansi pemerintah dapat diperoleh dengan berbagai cara dan setiap cara perolehannya akan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Beberapa cara perolehan tersebut dapat berupa pembelian tunai, pembelian cicilan, ditukar dengan aset lain, ditukar dengan surat-surat berharga ataupun hadiah. Sebagai salah satu sumber daya atau kekayaan maka aset tetap haruslah mendapat perhatian yang besar. Oleh karena itu diperlukan pengawasan yang baik terhadap aset tetap sebagai faktor penunjang terjaminnya kegiatan operasional dengan lancar. Jika aset tetap perusahaan mengalami kerusakan karena kurangnya perhatian dari pihak pengelola atau kurangnya pengawasan terhadap aset tetap, maka akan menyebabkan terganggunya kegiatan operasional perusahaan. Untuk itu, aset tetap yang ada pada suatu perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena bila ditinjau dari segi pengolahan dan proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama serta pengawasan yang rumit. Apabila terdapat dalam perusahaan seperti kesalahan dalam penafsiran umur ekonomis, kesalahan penyusutan dan terjadinya pemeliharaan aset tetap yang tidak benar, akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan sehingga aset tetap perlu dibuat pengelolaan dan penatausahaan yang benar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Harga perolehan merupakan harga beli, pajak, beban angkut, asuransi, pemasangan, dan pengeluaran lain yang terjadi dalam menyiapkan aset untuk penggunaan yang direncanakan. Harga perolehan suatu aset sangat penting untuk diketahui karena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyusutan periodik. Perolehan aset tetap selain dengan pembelian tunai, bisa juga dilakukan dengan pembelian kredit. Jika pembayaran terhadap aset tetap tersebut kurang dari satu periode, bunga atas hutang tersebut diakui sebagai beban bunga dan tidak dikapitalisasikan dalam nilai aset tetap. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap dikapitalisasikan jika menambah masa manfaat atau kemungkinan memberikan manfaat ekonomis di masa depan bagi perusahaan. Dan jika pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap, maka diakui sebagai beban pada periode tersebut. Harga perolehan suatu aset meliputi semua pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan persiapan penggunaan aset tersebut. Harga perolehan dikurangi dengan nilai sisa, jika ada, adalah harga perolehan yang dapat disusutkan, atau dasar penyusutan, yaitu jumlah harga perolehan aset yang akan dibebankan pada periode-periode mendatang. Aset tetap disajikan pada nilai bukunya. Nilai buku aset tetap merupakan nilai perolehan dari aset tetap tersebut dan dikurangi dengan akumulasi depresiasinya. Sedangkan biaya-biaya atau pengeluaran yang terjadi selama pemakaian aset tetap untuk perusahaan sudah pasti terjadi karena suatu saat pasti aset yang digunakan tersebut mengalami masalah. Masalah yang sering timbul ketika penggunaan aset tetap biasanya seperti kerusakan. Jika terjadi kerusakan pada aset tetap, maka perusahaan pasti akan memperbaiki aset tetap tersebut agar bisa beroperasi seperti semula walaupun tidak sempurna ketika saat pertama kali aset tetap tersebut diperoleh. Biaya-biaya yang dikeluarkan selama pemakaian aset tetap biasanya digunakan untuk reparasi dan pemeliharaan, penggantian, perbaikan (betterment/improvement ), penambahan ( addition ), dan penyusunan kembali aset tetap. Untuk mencari besarnya penyusutan suatu aset tetap ada beberapa metode yang dapat dipakai dan diharapkan pihak manajemen dapat memilih metode yang dianggap cocok dengan jenis aset yang dimiliki oleh karena itu untuk mempelajari dan memahami mengenai seluk-beluk mengenai aset tetap ini maka penulis mengambil kasus pada “PT. Bank Perkreditan Rakyat Andalas Baruh Bukit Cabang Sungayang Batusangkar” yang dibahas dalam laporan ini dengan judul “Akuntansi Aset tetap pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Andalas Baruh Bukit Cabang Sungayang Batusangkar”
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting H Social Sciences > HG Finance H Social Sciences > HJ Public Finance |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > D3 Akuntansi |
Depositing User: | d3 akuntansi akuntansi |
Date Deposited: | 02 Feb 2017 03:14 |
Last Modified: | 02 Feb 2017 03:14 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/22574 |
Actions (login required)
View Item |