Delvis, Fadil Imanuddin (2023) Persepsi Ancaman Emmanuel Macron terhadap Muslim di Prancis (2017-2022). Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak - Fadil Imanuddin Delvis)
Cover dan Abstrak - Fadil Imanuddin Delvis.pdf - Published Version Download (188kB) |
|
Text (BAB I - Fadil Imanuddin Delvis)
BAB I - Fadil Imanuddin Delvis.pdf - Published Version Download (344kB) |
|
Text (BAB V - Fadil Imanuddin Delvis)
BAB V - Fadil Imanuddin Delvis.pdf - Published Version Download (94kB) |
|
Text (Daftar Pustaka - Fadil Imanuddin Delvis)
Daftar Pustaka - Fadil Imanuddin Delvis.pdf - Published Version Download (274kB) |
|
Text (Final Full Draft - Fadil Imanuddin Delvis)
Final Draft Skripsi - Fadil Imanuddin Delvis.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Gelombang migrasi yang terjadi pasca-Perang Dunia 2 mengawali perkembangan Islam di Prancis. Kehadiran Islam di Prancis justru menimbulkan perdebatan dan pertentangan karena adanya ketidaksesuaian antara nilai-nilai sekularisme yang terkandung dalam undang-undang Prancis terhadap Pemisahan Gereja dan Negara pada 9 Desember 1905. Undang-undang tersebut menghasilkan laïcité sebagai prinsip hukum Prancis sebagai negara sekuler. Masalah besar muncul ketika Emmanuel Macron, menyebut Islam sebagai “a religion that is in crisis all over the world today” dalam menanggapi situasi Prancis yang sedang mengalami rentetan serangan teroris. Pernyataan tersebut dibuat sebelum Samuel Paty, seorang guru di Prancis yang tewas dipenggal karena diduga memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya. Macron mengutuk tragedi tersebut dan memberikan pernyataan, dan juga mengeluarkan France Anti-Separatism Bill yang dianggap sangat menyudutkan muslim. Hal ini menimbulkan skeptis bahwa Macron melihat muslim sebagai ancaman. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana persepsi ancaman Macron terhadap muslim di Prancis dengan menggunakan konsep threat perception oleh Janice Gross Stein. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian analisis deskriptif dari data sekunder. Lebih lanjut, berdasarkan konsep threat perception dari Stein, penelitian ini menemukan bahwa persepsi ancaman Macron dipengaruhi oleh variabel sociocultural, yaitu laïcité sebagai identitas dan budaya politik Prancis, dan breaking of norms berupa serangan teroris. Pengaruh ini dapat dilihat melalui bagaimana laïcité mempengaruhi Macron dalam menanggapi serangan teroris yang melanggar norma Prancis terkait terorisme.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Muhammad Yusra, S.IP., MA. |
Uncontrolled Keywords: | Prancis, Emmanuel Macron, laïcité, muslim, persepsi ancaman |
Subjects: | J Political Science > JN Political institutions (Europe) J Political Science > JZ International relations |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | s1 ilmu hubungan internasional |
Date Deposited: | 20 Sep 2023 07:45 |
Last Modified: | 20 Sep 2023 07:45 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/216769 |
Actions (login required)
View Item |