PROSES DAN DAMPAK PEMBERIAN LABEL PADA MANTAN NARAPIDANA DI MASYARAKAT KECAMATAN PAUH: STUDI KASUS PADA LIMA MANTAN NARAPIDANA

Ardha, Ardha (2023) PROSES DAN DAMPAK PEMBERIAN LABEL PADA MANTAN NARAPIDANA DI MASYARAKAT KECAMATAN PAUH: STUDI KASUS PADA LIMA MANTAN NARAPIDANA. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (87kB)
[img] Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (318kB)
[img] Text (BAB 5 Penutup)
BAB akhir (Penutup).pdf - Published Version

Download (77kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (169kB)
[img] Text (Skripsi full text)
skripsi utuh OK_merged.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Di dalam masyarakat, mantan narapidana memiliki konotasi yang negatif. Banyak masyarakat memandang bahwa mantan narapidana masih mempunyai sifat-sifat negatif seperti bengis dan jahat di dalam dirinya, sehingga ketika mereka kembali ke lingkungan tempat tinggalnya, masih banyak masyarakat yang akan memandang sinis atau menghujat dan bahkan mengucilkannya. Bentuk-bentuk respon ini merupakan hukuman atau sanksi sosial yang didapatkan oleh para mantan narapidana setelah selesai menjalani masa hukuman pidana. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses dan dampak pemberian label pada mantan narapidana di masyarakat Kecamatan Pauh. Teori penelitian ini yaitu teori labeling (labelling theory) yang digagas oleh Edwin M. Lemmert. Teori ini menjelaskan bagaimana perilaku kriminal itu terulang kembali. Menurut Lemmert, hal ini terjadi karena masyarakat memberikan label kepada mantan narapidana, sehingga seseorang akan berperilaku sesuai dengan apa yang dilabelkan itu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Pemilihan informan dengan teknik purposive sampling. Informan dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu informan pelaku dan informan pengamat. Informan pelaku yaitu mantan narapidana. Informan pengamat terdiri dari keluarga, tetangga, tokoh masyarakat, dan pegawai balai pemasyarakatan. Hasil penelitian ditemukan terdapat perbedaan proses dan dampak pemberian label pada mantan narapidana di masyarakat Kecamatan Pauh antara mantan narapidana dengan kasus pemerasan, narkotika, keasusilaan, penganiayaan dan pencurian, baik mantan narapidana wajib lapor maupun tidak wajib lapor. Proses pemberian label yang terjadi terhadap mantan narapidana di masyarakat Kecamatan Pauh terdiri dari beberapa tahapan yaitu mulai dari mantan narapidana bebas atau keluar dari LAPAS, muncul gosip, label terbentuk dan diterima masyarakat, hingga akhirnya label diterima oleh mantan narapidana. Dampak Labeling pada mantan narapidana yaitu hilangnya motivasi untuk menjadi lebih baik, penyimpangan sekunder, stigmatisasi, self-fulfilling prophecy, label menjadi master status, dan isolasi sosial. Penerimaan masyarakat terhadap mantan narapidana di Kecamatan Pauh dibagi dalam dua aspek yakni penerimaan masyarakat pada mantan narapidana wajib lapor dan penerimaan masyarakat pada mantan narapidana tidak wajib lapor yang dilihat dari aspek kepercayaan masyarakat, labeling, dampak, keamanan, dan perubahan yang dilakukan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Damsar, MA
Uncontrolled Keywords: Pemberian label, Mantan Narapidana, Masyarakat
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: s1 sosiologi sosiologi
Date Deposited: 19 Sep 2023 08:18
Last Modified: 19 Sep 2023 08:18
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/216034

Actions (login required)

View Item View Item