Afdhal, Yusra (2023) Motivasi Tiongkok Memperbaiki Hubungan Bilateral dengan Korea Selatan Pasca Polemik THAAD (Terminal High Altitude Area Defense). Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover & Abstrak)
Cover & Abstrak.pdf - Published Version Download (371kB) |
|
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (260kB) |
|
Text (BAB V (Penutup))
BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (455kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (620kB) |
|
Text (Tugas Akhir Ilmiah Utuh)
Afdhal Yusra (1910851013) - Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Keagresifan Korea Utara dalam uji coba peledakan rudal balistik telah mengancam stabilitas keamanan Asia Timur. Sebagai negara yang terancam, Korea Selatan membentuk kemitraan keamanan bersama dengan Amerika Serikat melalui penempatan THAAD pada tahun 2016. Akan tetapi, hal ini direspon negatif oleh Tiongkok dengan dalih bahwa THAAD akan mengancam stabilitas keamanan domestik dan regional. Alhasil, penolakan Tiongkok berujung pada hadirnya fenomena pembalasan ekonomi yang berdampak pada menurunnya nilai perdagangan bilateral Korea Selatan-Tiongkok. Meskipun demikian, setelah melalui tahapan negosiasi kedua negara memutuskan untuk memperbaiki hubungan bilateral pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi Tiongkok dalam memperbaiki hubungan bilateral dengan Korea Selatan sebagai keputusan kebijakan luar negeri setelah menolak penempatan THAAD dengan dalih terancam hingga memicu polemik bilateral. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode kualitatif melalui kerangka konseptual determinan kebijakan luar negeri oleh Shannon L. Blanton dan Charles Kegley. Pada kerangka konseptual ini terdapat lima determinan yang memengaruhi pembentukan kebijakan luar negeri yaitu military capabilities, economic conditions, type of government, global distributions of power, dan geopolitical factors. Lebih lanjut penelitian ini menemukan bahwa kerangka konseptual Blanton & Kegley mengidentifikasi bahwa setiap determinan tersebut memengaruhi motivasi Tiongkok dalam memperbaiki hubungan bilateral dengan Korea Selatan pasca polemik THAAD. Kata Kunci: THAAD, Korea Selatan, Tiongkok, Asia Timur, Hubungan Bilateral, Kebijakan Luar Negeri.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Muhammad Yusra, S.IP. MA. |
Uncontrolled Keywords: | THAAD, Korea Selatan, Tiongkok, Asia Timur, Hubungan Bilateral, Kebijakan Luar Negeri. |
Subjects: | J Political Science > JQ Political institutions Asia |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | s1 ilmu hubungan internasional |
Date Deposited: | 07 Sep 2023 09:37 |
Last Modified: | 07 Sep 2023 09:37 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/212916 |
Actions (login required)
View Item |