Gambaran Faktor Risiko Hiperbilirubinemia Pada Neonatus yang Dirawat di Ruang Perinatologi RSUP Dr. M. Djamil Padang

Ilham, Arief Fadhillah (2023) Gambaran Faktor Risiko Hiperbilirubinemia Pada Neonatus yang Dirawat di Ruang Perinatologi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (152kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (185kB)
[img] Text (PENUTUP)
BAB 6.pdf - Published Version

Download (89kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (192kB)
[img] Text (Skripsi full text)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Hiperbilirubinemia merupakan suatu keadaan klinis terjadinya kenaikan kadar bilirubin sehingga ditandai dengan adanya ikterus. Hiperbilirubinemia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hiperbilirubinemia fisiologis dan patologis. Hiperbilirubinemia patologis perlu menjadi perhatian karena dapat menyebabkan neonatus mengalami bilirubin ensefalopati akut atau pada fase lanjut akan menyebabkan neonatus mengalami kernikterus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko hiperbilirubinemia pada neonatus yang dirawat di neonatologi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yang menggunakan data rekam medis neonatus dengan hiperbilirubinemia. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada bulan November 2020 – Juni tahun 2023. Pada penelitian ini didapatkan sampel penelitian sebanyak 70 pasien neonatus dengan diagnosis hiperbilirubinemia. Hasil penelitian ini didapatkan 35,7% neonatus dengan hiperbilirubinemia termasuk kedalam kategori high risk. Penelitian ini mendapatkan 41% pada neonatus dengan hiperbilirubinemia merupakan jenis kelamin laki-laki. Faktor risiko hiperbilirubinemia pada neonatus adalah 35,6% dengan berat lahir rendah, 32,8% dengan inkompatibilitas darah, 32,8% dengan preterm, 21,4% dengan infeksi, 7,1% dengan breastfeeding jaundice, 4,3% dengan kolestasis, dan 1,4% dengan ibu diabetes melitus. Tidak ditemukan faktor risiko polisitemia pada neoantus yang hiperbilirubinemia. Kesimpulan penelitian ini didapatkan faktor risiko hiperbilirubinemia pada neonatus terbanyak adalah BBLR, diikuti oleh faktor risiko lainnya seperti inkompatibilitas darah, usia gestasi, infeksi, breastfeeding jaundice, kolestasis, dan ibu diabetes melitus.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. dr. Afdal, Sp.A, M.Biomed
Uncontrolled Keywords: neonatus, hiperbilirubinemia, faktor risiko
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 16 Aug 2023 08:36
Last Modified: 16 Aug 2023 08:36
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/210137

Actions (login required)

View Item View Item