illahi, Addevia (2024) Analisis Mutu Gambir Rumah Kampo Tradisional “RK” Nagari Talang Maua Kecamatan Mungka Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat. S2 thesis, Universitas Andalas.
Text (cover dan abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (202kB) |
|
Text (pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (82kB) |
|
Text (bab 5 kesimpulan dan saran)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version Download (137kB) |
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (151kB) |
|
Text (skripsi full text)
SKRIPSI_ADDEVIA ILLAHI 1911012033 (2).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 27 June 2024. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Gambir merupakan hasil kempa daun dan ranting dari tanaman Uncaria gambir Roxb. Gambir merupakan komoditas pertanian spesifik wilayah Sumatera Barat dengan Kabupaten 50 Kota sebagai penghasil gambir terbanyak, akan tetapi gambir produksi masyarakat (gambir asalan) masih memiliki mutu yang bervariasi termasuk kadar katekinnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat mutu gambir salah satu rumah kampo masyarakat yang diberi inisial RK dan melihat pengaruh perbedaaan metode pengeringan terhadap kadar katekin gambir. Analisis mutu gambir olahan rumah kampo masyarakat dan pasta pengempaan (P1, P2, P3) yang dikeringkan di laboratorium dilakukan berdasarkan metode SNI 01-3391-2000. Parameter yang diamati adalah parameter mutu gambir berdasarkan SNI dan FHI. Hasil penelitian menunjukkan kadar air, kadar abu, kadar abu tidak larut asam, kadar bahan tidak larut air, alkohol, dan kadar katekin dari gambir kering hasil olahan rumah kampo masyarakat masing-masing adalah sebesar 11,44%; 6,119 %; 1,009 %; 15,531 %; 19,14 % dan 48,941 %. Berdasarkan nilai ini, gambir olahan rumah kampo RK tidak memenuhi persyaratan mutu SNI sebagai gambir ekspor dan FHI untuk kegunaan obat. Analisis mutu terhadap P1, P2 juga tidak memenuhi persyaratan mutu SNI dan FHI, akan tetapi P3 yang dikukus menggunakan air bersih secara keseluruhan memenuhi persyaratan SNI mutu 2 dan tidak memenuhi persyaratan mutu FHI. P1, P2 dan P3 mengandung katekin dengan kadar masing-masing 63,353 % ± 0,916; 74,490% ± 0,948; 61,012% ± 0,438. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa gambir yang dikeringkan dilaboratorium mengandung katekin lebih tinggi dibandingkan dengan gambir asalan produksi rumah kampo RK.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. apt. Dian Handayani |
Uncontrolled Keywords: | gambir, mutu, Kabupaten 50 Kota, katekin, pengeringan |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | S1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 27 Jun 2023 06:38 |
Last Modified: | 23 Oct 2024 07:02 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/205247 |
Actions (login required)
View Item |