Zasmi, Afriani (2023) RESISTENSI PEMILIK TANAH DALAM PEMBANGUNAN JALAN ALTERNATIF ANTAR JORONG DI NAGARI BATIPUH ATEH KECAMATAN BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (cover dan abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (959kB) |
|
Text (Bab I Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (6MB) |
|
Text (Bab IV Penutup)
BAB IV PENUTUP.pdf - Published Version Download (501kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (685kB) |
|
Text (Skripsi Utuh)
SKRIPSI LENGKAP.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (19MB) |
Abstract
Resistensi adalah sikap pertentangan dan perlawanan yang dilakukan atas dasar penolakan terhadap suatu hal yang bertentangan. Salah satu resitensi terjadi di Kabupaten Tanah Datar akibat pembangunan adalah jalan alternatif Jorong Balai Sabuah-Jorong Subarang antar pemilik tanah dengan pemerintahan Nagari Batipuh Ateh. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kronologis konflik pembangunan jalan alternatif, mendeskripsikan bentuk-bentuk resistensi pemilik tanah dalam pembangunan jalan alternatif dan mendeskripsikan alasan-alasan penolakan pemilik tanah dalam pembangunan jalan alternatif. Peneliti menggunakan teori konflik Lewis Coser. Lewis Coser menagatakan bahwa konflik bersumber dari kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan sehingga dari kekecewaan menimbulkan penolakan atau yang disebut dengan resistensi. Resistensi ini terjadi secara diam-diam dan terang-terangan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe deskripstif yang bertujuan untuk memberikan gambaran terperinci dari suatu masalah sosial yang terjadi. Pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam dan studi dokumen. Pemilihan informan dalam penelitian ini adalah pusposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya resistensi dari pemilik tanah dalam pembangunan jalan yang dibangun oleh pemerintah nagari. Alasan resistensi pemilik tanah terhadap pembangunan jalan. Pertama, ketidakpercayaan pemilik tanah terhadap pemerintahan nagari. Kedua, pemilik tanah tidak diberitahu tentang pembangunan jalan. Ketiga, tuntutan ganti rugi lahan pembangunan jalan. Keempat, sawah adalah hasil gadai. Perlawanan yang mereka lakukan mengambil dua bentuk. Pertama, perlawanan diam-diam dilakukan oleh pemilik tanah dengan mengirimkan pesan atau menelepon pemilik tanah lainnya. Kedua, perlawanan terang-terangan ditandai dengan perlawanan pemilik tanah terhadap pembangunan jalan dengan mendebat dan menghalangi pembangunan jalan. Kata Kunci: Resistensi, Penolakan, Pemilik Tanah, Pemerintahan Nagari
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Drs. Ardi Abbas, MT |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 23 Jun 2023 04:04 |
Last Modified: | 23 Jun 2023 04:04 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/205132 |
Actions (login required)
View Item |