Irfendi, Farhan Fadhillah (2023) Analisis Sifat Tarik, Korosi, dan Struktur Mikro Pada Baja Ringan. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (370kB) |
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (557kB) |
|
Text (BAB V Penutup)
BAB V Kesimpulan.pdf - Published Version Download (253kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (275kB) |
|
Text (Tugas Akhir Full Text)
Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (12MB) |
Abstract
Kebutuhan masyarakat dalam pembangunan kontruksi atap dari tahun ke tahun meningkat seiring perkembangan teknologi dan industri. Oleh karena itu, masyarakat memanfaatkan kayu untuk kontruksi atap, tetapi pembangunan semakin banyak dan terjadinya kelangkaan sehingga diciptakan baja ringan. Baja karbon rendah yang kuat dan ringan serta tahan rayap dan korosi. Baja ringan dibuat dengan komposisi kimia utama yaitu Al, Fe, dan Zn. Proses produksi pembentukan profil baja ringan dengan cara pres brake, kemudian di roll forming, selanjutnya di punching. Baja ringan memiliki 4 tipe yaitu tipe bondek, spandek, truss, dan reng. Pada umumnya masyarakat menggunakan spandek, truss dan reng. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan kekuatan tarik dan korosi yang terjadi pada merek A, B, C, dan D. Dari keempat merek baja tersebut, di potong sebanyak 12 bagian dengan ukuran ASTM E8, setelah itu dilakukan pengujian tarik dengan menggunakan alat uji tarik. Pada baja ringan dengan merk A didapatkan kekuatan tarik sebesar 528,53 N/mm2. Nilai kekuatan tarik baja ringan B adalah 517,07 N/mm2. Nilai kekuatan tarik pada baja ringan merk C adalah 530,13 N/mm2. Nilai kekuatan tarik baja ringan D adalah 584,55 N/mm2. Kemudian empat merek baja ringan yang telah dipotong dengan ukuran 2 cm x 3 cm dilakukan pengkorosian dengan air hujan. Setelah dilakukan pengujian menggunakan mikroskop optik stereo, permukaan baja ringan yang paling banyak terkena korosi yaitu permukaan baja ringan dengan merk D. Begitu juga dengan empat potong baja ringan selanjutnya yang dilakukan pengkorosian dengan air laut Pantai Padang dengan perlakuan sama seperti sebelumnya. Hasil yang didapatkan setelah melakukan pengujian dengan mikroskop optik stereo yaitu permukaan yang paling banyak terkena korosi yaitu baja ringan B.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Iskandar R., M.T |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Fakultas Teknik > Mesin |
Depositing User: | s1 teknik mesin |
Date Deposited: | 22 Jun 2023 08:47 |
Last Modified: | 22 Jun 2023 08:47 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/205111 |
Actions (login required)
View Item |