GAMBARAN ANALISIS GAS DARAH PADA PENDERITA PPOK EKSASERBASI YANG DIRAWAT DI BANGSAL PARU RSUP DR. M. DJAMIL PADANG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2015

RANI, FAJRA (2016) GAMBARAN ANALISIS GAS DARAH PADA PENDERITA PPOK EKSASERBASI YANG DIRAWAT DI BANGSAL PARU RSUP DR. M. DJAMIL PADANG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2015. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (155kB)
[img]
Preview
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB akhir)
BAB akhir.pdf - Published Version

Download (139kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (308kB) | Preview
[img] Text (TUGAS AKHIR ILMIAH UTUH)
TUGAS AKHIR ILMIAH UTUH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK GAMBARAN ANALISIS GAS DARAH PADA PENDERITA PPOK EKSASERBASI YANG DIRAWAT DI BANGSAL PARU RSUP DR. M.DJAMIL PADANG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2015 Oleh Rani Fajra Latar belakang. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) eksaserbasi menyebabkan penurunan aliran udara pernapasan sehingga menimbulkan hipoksemia. Eksaserbasi meningkatkan PaCO2 yang menyebabkan terjadinya asidosis respiratorik. Analisis gas darah dilakukan untuk mengetahui status oksigenasi dan status asam basa. Metode. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi penelitian semua kasus PPOK eksaserbasi yang dirawat di Bangsal Paru dan tertulis di data rekam medis RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Januari 2013-Desember 2015. Sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang diambil secara total sampling. Hasil. Terdapat 37 kasus PPOK eksaserbasi yang memenuhi kriteria, dengan umur rerata 65,92±9,83 tahun. Analisis gas darah dilakukan setelah pemberian terapi oksigen. Sebagian besar status oksigenasi penderita PPOK eksaserbasi adalah hiperoksemia (40,5%) yang didominasi oleh kelompok umur 40-49 tahun, laki-laki, eksaserbasi tipe III dan perokok. Namun juga terdapat sebanyak 10,8% hipoksemia sedang dengan persentase tertinggi pada kelompok umur 50-59 tahun, perempuan, tipe I dan perokok. Asidosis respiratorik adalah status asam basa yang paling banyak ditemukan (29,7%) yang didominasi oleh kelompok umur 40-49 tahun, laki-laki, eksaserbasi tipe I dan perokok. Selain itu juga terdapat asidosis metabolik (27,0%), status asam basa normal (18,9%), alkalosis metabolik (13,5%), alkalosis respiratorik (8,1%) serta campuran asidosis respiratorik dan metabolik (2,7%). Kesimpulan. Sebagian besar penderita PPOK eksaserbasi memiliki status oksigenasi hiperoksemia karena pengambilan sampel AGD dilakukan setelah pemberian terapi oksigen. Asidosis respiratorik adalah yang paling banyak ditemukan dengan persentase tertinggi pada umur pada umur 40-49 tahun, laki-laki, eksaserbasi tipe I dan perokok. Kata kunci: eksaserbasi PPOK, AGD, status oksigenasi, status asam basa

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: s1 pendidikan kedokteran
Date Deposited: 16 Jan 2017 01:53
Last Modified: 16 Jan 2017 01:53
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/20009

Actions (login required)

View Item View Item