ANALISIS SPASIAL FAKTOR RISIKO KEJADIAN FILARIASIS DI KABUPATEN AGAM TAHUN 2014

HARY, HARDIAN PUTRA (2015) ANALISIS SPASIAL FAKTOR RISIKO KEJADIAN FILARIASIS DI KABUPATEN AGAM TAHUN 2014. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan.

[img] Text
138.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian filariasis serta memberikan pemetaan distribusi penderita filariasis di Kabupaten Agam tahun 2014. Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menggunakan desain case control. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Agam dari bulan Maret 2014 sampai April 2015. Sampel terdiri dari 42 kasus dan 42 kontrol dengan matching umur dan jenis kelamin. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling untuk kasus dan purposive random sampling untuk kontrol. Data diolah dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan p value= 0,004 (OR=4,25, CI 95%: 1,43-12,63), sikap p value= 0,527 (OR=1,50, CI 95%: 0,42-5,31), kawat kasa p value= 0,134 (OR=2,20, CI 95%: 0,76-6,33), kebiasaan keluar malam p value=0,131 (OR=2,66 CI 95%: 0,70-10,05), penggunaan kelambu p value=1,000 (OR=1,00, CI 95%: 0,33-2,97), obat anti nyamuk p value= 0,438 (OR=1,50, CI 95%: 0,53-4,21), kebiasaan berpakaian p value= 0,527 (OR=1,50, CI 95%: 0,42-5,31), hewan reservoir p value= 0,68 (OR=1,18, CI 95%: 0,37-2,64), keberadaan perkebunan p value= 0,002 (OR=4,00, CI 95%: 1,50-10,65), persawahan p value= 0,003 (OR=4,25, CI 95%: 1,59-11,31), ‘sungai p value= 0,225 (OR=1,84, CI 95%: 0,67-4,96), rawa-rawa p value= 0,225 (OR=1,83 CI 95%: 0,67-4,95), semak belukar p value=0,375 (OR=1,75, CI 95%:0,51-5,97) dan plafon rumah p value= 0,001 (OR=4,75, CI 95%: 1,62-13,96). Secara spasial diketahui distribusi penderita filariasis terbanyak terdapat di Kecamatan Tanjung Mutiara. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terdapat empat variable yang berperan sebagai faktor risiko kejadian filariasis yaitu pengetahuan, keberadaan perkebunan, keberadaan persawahan dan plafon rumah. Faktor risiko yang paling dominan adalah pengetahuan. Secara spasial penyebaran kejadian filariasis berada di area perkebunan kelapa sawit, rawa rawa, sungai dan persawahan. Perlu dilaksanakan peningkatan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan tentang filariasis. Daftar Pustaka : 39 (1997-2014) Kata Kunci : Filariasis, Faktor Risiko

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Ms Meldiany Ramadhona
Date Deposited: 24 Feb 2016 08:42
Last Modified: 24 Feb 2016 08:42
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/1793

Actions (login required)

View Item View Item