HUBUNGAN FAKTOR PERSONAL DAN KETERPAPARAN INFORMASI NAPZA DENGAN PERILAKU BERISIKO NAPZA PADA REMAJA DI INDONESIA (ANALISIS DATA SDKI 2012)

ULFI AFDHILLA IZZATIE, UA (2016) HUBUNGAN FAKTOR PERSONAL DAN KETERPAPARAN INFORMASI NAPZA DENGAN PERILAKU BERISIKO NAPZA PADA REMAJA DI INDONESIA (ANALISIS DATA SDKI 2012). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (66kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (131kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 6)
BAB 6.pdf - Published Version

Download (62kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (110kB) | Preview
[img] Text (skripsi Full Text)
TUGAS AKHIR ILMIAH UTUH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS Skripsi, September 2016 Ulfi Afdhilla Izzatie, No. BP. 1210332009 HUBUNGAN FAKTOR PERSONAL DAN KETERPAPARAN INFORMASI NAPZA DENGAN PERILAKU BERISIKO NAPZA PADA REMAJA DI INDONESIA (ANALISIS DATA SDKI 2012) ix + 68 halaman, 18 tabel, 3 gambar, 4 lampiran ABSTRAK Tujuan Penelitian Kasus penyalahgunaan NAPZA di Indonesia cenderung meningkat, tahun 2015 diperkirakan sebesar 2,8% dimana terjadi peningkatan 1,05% dalam 10 tahun terakhir. 80% penyalahgunaan NAPZA terjadi pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor personal dan keterpaparan informasi NAPZA dengan perilaku berisiko NAPZA pada remaja di Indonesia. Metode Penelitian menggunakan data SDKI 2012 dengan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dari Maret-Juli 2016. Sampel yang digunakan sebanyak 19.730. Data di olah menggunakan komputerisasi dengan analisis univariat, bivariat melalui uji chi-square dengan 95% CI dan multivariate menggunakan regresi logistik. Hasil Hasil univariat didapatkan lebih banyak remaja di Indonesia yang melakukan perilaku berisiko NAPZA dengan persentase 52,1%. Hasil analisis bivariat didapatkan umur (p-value=0,0001; POR=2,062), jenis kelamin (p-value=0,0001; POR=23,605), tingkat pendidikan (p-value=0,0001; POR=1,2), tempat tinggal (p-value=0,003; POR=0,917), keterpaparan informasi NAPZA (p-value=0,0001; POR=1,395), dan keterpaparan media massa (p-value=0,0001; POR=1,258). Hasil analisis multivariat didapatkan variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku berisiko NAPZA adalah jenis kelamin dengan (p-value=0,0001; POR=24,641). Kesimpulan Terdapat adanya hubungan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tempat tinggal, keterpaparan informasi NAPZA di sekolah, dan keterpaparan media massa dengan perilaku berisiko NAPZA. Jenis kelamin merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku berisiko NAPZA. Diharapkan pada dinas kesehatan, pendidikan, dan instansi terkait bekerja sama untuk dapat meningkatkan penyuluhan/pendidikan terkait NAPZA khususnya pada peserta didik disesuaikan dengan umur dan tingkat pendidikan di seluruh daerah baik kota maupun desa. Daftar Pustaka: 44 (2001-2016) Kata Kunci : NAPZA, faktor personal, informasi NAPZA, remaja

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Depositing User: s1 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 26 Oct 2016 08:00
Last Modified: 26 Oct 2016 08:00
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/17859

Actions (login required)

View Item View Item