RIDWAN, NIKMATULLAH (2016) Adaptasi Masyarakat Lokal Terkait Pembangunan Kawasan Ekowisata Konservasi Penyu ( Studi Kasus Desa Apar,Kota Pariaman ). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (98kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I.pdf - Published Version Download (428kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V PENUTUP)
BAB V.pdf - Published Version Download (200kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (304kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
SKRIPS FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Pariwisata bagi masyarakat Desa Apar adalah sesuatu hal baru. Namun setelah dibukanya kawasan areal koservasi penyu telah menimbulkan berbagai dinamika bagi masyarakat. Mereka berhadapan langsung dengan perubahan baik itu perubahan lingkungan maupun perubahan sosial budaya. Dalam meghadapi perubahan masyarakat melakukan adaptasi sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif, yaitu untuk mempelajari dan mendeskripsikan sifat-sifat yang khas dari suatu fenomena sosial tertentu secara sistematis. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan (observasi), wawancara dan diperkaya dengan studi kepustakaan. Data yang diperoleh dan dikumpulkan dilapangan kemudian dikelompokkan berdasarkan pengkategorian temuan data, yang selanjutnya dianalisa sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembangunan kawasan ekowista konservasi penyu telah menimbulkan konflik antara Pemerintah Kota Pariaman dan masyarakat Desa Apar. Masyarakat menilai pembangunan kawasan ekowisata konservasi penyu telah keluar dari kesapakatan awal antara pemerintah dan masyarakat, seperti dalam pembagian keuntungan hasil wisata, pembangunan tidak melibatkan masyarakat dan pengambil alihan lahan ulayat masyarakat diluar kesepakatan. Sedangan pemerintah kota pariaman berdalih lahan pantai apar adalah tanah yang datang karena surutnya air laut, sehingga merupakan tanah negara dan pemerintah bebas melakukan pembangunan tanpa melibatkan masyarakat. Dalam pembangunan kawasan ekowisata masyarakat melakukan penyesuain-penyesuain dengan berjualan di araea wisata, menjadi pegawai pembantu dalam kegiatan koservasi, menjadi petugas parkir dan menyediakan jasa penyewaan perahu bagi wisatawan. Manfaat ekologi setelah dibukanya ekowisata adalah telah memberi kesadaran kepada masyarakat akan habitat penyu yang sudah menjadi langka, sehingga perdagangan dan konsumsi telur oleh masyarakat sudah jauh berkurang. Di sisi lain akibat dari aktifitas pariwisata adalah pencemaran lingkungan karena keberadaan sampah. Keberadaan sampah didominasi oleh sampah wisatawan, karena kurangnya kesadaran dalam menjaga lingkungan dan kurangnya sosialisasi dari pihak pengelola kawasan ekowisata dalam menjaga kebersihan Pantai Apar. Kata Kunci : Ekowisata, antropologi ekologi, konservasi, penyu.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | s1 antropologi sosial |
Date Deposited: | 25 Oct 2016 06:49 |
Last Modified: | 25 Oct 2016 06:49 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/17796 |
Actions (login required)
View Item |