KEMAMPUAN BAHASA ANAK YANG TINGGAL DI LINGKUNGAN MULTIETNIS

MENTARIANA, WARUWU (2015) KEMAMPUAN BAHASA ANAK YANG TINGGAL DI LINGKUNGAN MULTIETNIS. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan.

[img] Text
128.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (607kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk 1) mendeskripsikan bagaimana tahap pembelajaran bahasa anak yang tinggal di lingkungan multietnis, 2) mendeskripsikan dan menjelaskan apa saja bentuk-bentuk bahasa anak yang tinggal di lingkungan multietnis, dan 3) faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penggunaan bahasa anak yang tinggal di lingkungan multietnis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang dikemukakan oleh Sudaryanto. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode simak, metode analilsis data yang digunakan adalah metode padan, dan metode penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan metode informal. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa anakanak yang tinggal di lingkungan multietnis adalah anak yang multilingual. Anakanak tersebut melalui beberapa tahap pembelajaran bahasa, seperti: kesamaan BI dan B2, pijinasi atau munculnya kata baru di lingkungan tersebut (contoh: tarok „letak‟ dan ke „kamu‟), proses pembelajaran krashen yang terdiri dari, anak belajar bahasa secara alamiah, afektif atau keinginan anak untuk menguasai bahasa baru agar mendapakan teman yang berasal dari etnis lain, dan pengaruh bahasa pertama terhadap pembelajaran bahasa baru. Sementara itu, untuk mengetahui bentukbentuk bahasa anak yang tinggal di lingkungan multietnis, data dipilah berdasarkan jenis kalimat yang dikemukakan oleh Chaer. Jenis kalimat yang ditemukan adalah kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat imperatif, dan kalimat interjektif. Setelah data dikelompokkan berdasarkan jenis kalimat, ditemukan data berupa campur kode dan alih kode. Campur kode yang ditemukan adalah campur kode ke dalam (contoh: pidong, cemeeh, atek) dan campur kode ke luar (contoh: op out), sementara wujud campur kode yang ditemukan adalah penyisipan unsur-unsur berujud kata (contoh: eh bodol), penyisipan unsur-unsur berujud perulangan kata (contoh: uwong e botakbotak) , dan penyisipan unsur berujud frasa (contoh: main-main wae). Sedangkan bentuk alih kode yang ditemukan dalam tuturan anak adalah alih kode intern. Sementera itu, faktor-faktor yang menyebabkan anak menjadi multilingual adalah faktor motivasi, faktor usia, faktor lingkungan, faktor bahasa pertama, dan faktor pendidikan formal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Depositing User: Ms Meldiany Ramadhona
Date Deposited: 24 Feb 2016 04:15
Last Modified: 24 Feb 2016 04:15
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/1758

Actions (login required)

View Item View Item