PENGARUH ANTIHIPERKOLESTEROL EKSTRAK KENTAL BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DAN FRAKSINYA PADA MENCIT PUTIH JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA

VIVALDI, ERSIL (2015) PENGARUH ANTIHIPERKOLESTEROL EKSTRAK KENTAL BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DAN FRAKSINYA PADA MENCIT PUTIH JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA. Masters thesis, UPT. Perpustakaan Unand.

[img] Text
113.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penyakit Kardiovaskuler sebagai salah satu penyebab kematian di Indonesia, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), pada tahun 1972 penyakit kardiovaskuler menduduki peringkat kelima, meningkat menjadi nomor dua pada tahun 1988, dan terakhir pada tahun 1992 menjadi nomor satu. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh perubahan gaya hidup, seperti mengkonsumsi makanan yang cenderung banyak mengandung lemak jenuh dan kurangnya pergerakan tubuh seiring dengan era industrialisasi yang berkembang pesat (Sitepoe, 1993; Rusli dan Salim, 2007). Peningkatan konsumsi lemak jenuh dapat meningkatkan kenaikan risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK) karena dapat menyebabkan kenaikan kadar kolesterol dalam darah (hiperkolesterolemia). Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah diketahui merupakan faktor timbulnya aterosklerosis (Nuradi, 2003). Hal tersebut menimbulkan manifestasi klinis yang beragam, salah satunya Penyakit Jantung Koroner (PJK) (Herman, 1991). Rasio kolesterol LDL/HDL merupakan nilai yang paling prediktif untuk insiden aterosklerosis dan PJK (Nurachmah, 2001). Beberapa penelitian sudah menunjukan adanya tanaman yang berperan dalam proses penyembuhan hiperkolesterolemia diantaranya adalah seperti v bawang putih, bawang prei, seledri, temulawak, belimbing wuluh, kunyit, kulit kayu manis, teh hijau dan biji pepaya. Pepaya (Carica papaya L) merupakan buah yang sangat familiar di Indonesia. Kebanyakan masyarakat Indonesia memanfaatkan buah pepaya untuk dikonsumsi daging buah dan daunnya tetapi membuang bijinya, namun beberapa tahun belakangan ternyata dikatahui bahwa biji pepaya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat. Penelitian tentang manfaat biji pepaya sebagai obat penurun kolesterol telah dilakukan oleh Olagunju dan Adeneye (2009) pada tikus wistar yang menderita diabetes dan diketahui bahwa ekstrak air air biji pepaya mampu menurunkan kadar gula darah serta kolesterol tikus wistar. Disamping itu hasil penelitian Gukman dan Sidabutar dari universitas Sumatera Utara (2011) menunjukan bahwa, getah pepaya selain memiliki aktifitas proteolitik juga memiliki aktifitas lipolitik. Penelitian ini dilakukan dengan menguji efek anti hiperkolesterolemia ekstrak etanol dan fraksi ekstrak terhadap kadar kolesterol tikus putih galur wistar dalam suasana hiperkolesterolemia. Uji efek anti hiperkolesterolemia ini dilakukan dengan metode induksi secara endogen (propiltiourasil) dan eksogen (diet lemak tinggi) dan pengukuran kadar kolesterol total dan trigliserida dengan menggunakan spektrofotometer klinikal. Penelitian ini dilakukan Laboratorium Farmakologi Akademi Farmasi Ranah Minang Padang dan laboratorium Klinik Assyfa MD Parit Malintang pada bulan April 2013 sampai dengan Juli 2013. Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : Pisau, wadah maserasi, seperangkat alat rotary evaporator, vi gelas ukur, timbangan analitik, timbangan hewan, labu ukur, kandang hewan, jarum dan alat suntik, pipa kapiler, vortex, mikrosentrifuse, Beaker glass, pipet tetes, tabung reaksi, lumpang dan alu, gunting, kapas, corong pisah, oven, cawan Petri, dan fotometer klinikal varta 506. Bahan yang digunakan adalah biji buah pepaya yang diperoleh di Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman. Identifikasi tanaman dilakukan di Herbarium jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas Padang Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari etanol 70%, propiltiourasil, etil asetat, n-hexan, aqua bidest, Cholesterol CHOD-POD Liquid dari Labkit, LDL kit, asam asetat, amoniak, HCl, pereaksi Dragendorf, pereaksi Mayer, H2SO4 pekat, FeCl3, eter dan aquadest. Hewan uji dibuat menjadi hiperkolesterol dengan diberi kuning telur puyuh 1% BB dan Propiltiourasil 1 mg/20 g BB dan senyawa pembanding yang digunakan adalah simvastatin. Untuk mengetahu potensi ekstrak bij papaya sebagai anti hiperkolesterolemia maka dilakukan uji pendahuluan dengan memberikan ekstrak biji pepaya 400 mg/kg bb. Pada uji pendahuluan ini mencit dibedakan atas 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 3 ekor dengan rincian kelompok 1 adalah control negative, kelompok 2 adalah control positif dan kelompok 3 adalah kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak 400 mg/kgBB. Pemberian ekstrak kental biji pepaya pada dosis 400mg/kg bb dapat mempengaruhi kadar kolesterol total mencit putih jantan yang telah diinduksi hiperkolesterol dengan PTU dan kuning telur puyuh. Uji pendahuluan ekstrak kental biji papaya menunjukan bahwa ekstrak kental biji papaya dapat digunakan sebagai salah satu alternativ dalam penangan vii hiperkolesterolemia. Untuk mendapatkan fraksi yang paling aktif dalam penanganan hiperkolesterolemia maka ekstrak kental biji papaya difraksinasi dengan n-Heksan, dan etil asetat. Hasil fraksinasi ini selanjutnya dilakuan pengujian aktifitas anti hiperkolesterolemia selama 14 hari pada mencit putih jantan yang telah diinduksi hiperkolesterol. Persentase penurunan terbesar kadar kolesterol total mencit putih jantan terjadi pada pemberian fraksi air/sisa ekstrak biji papaya dengan penurunan 29,80%, fraksi etil asetat 18,49% dan fraksi N-heksan 11,12 %. Fraksi air sebagai fraksi yang paling aktif dalam menurunkan kadar kolesterol total selanjutnya dilakuan uji lanjut dengan variasi dosis, 25 mg/kgbb, 50 mg/kgbb dan 100 mg/kgbb. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut Pemberian fraksi air biji pepaya mampu menurukan kadar kolesterol dan kadar trigliserida darah mencit dengan sangat bermakna ditunjukkan dengan hasil statistik p<0,01.Penurunan kadar kolesterol dan kadar trigliserida darah mencit tertinggi ditunjukkan pada pemberian dosis 100 mg/kgBB. Sedangkan pada dosis 25 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB penurunan kadar kolesterol dan kadar trigliserida darah mencit menunjukkan hasil yang sama dengan kelompok pembanding (simvastatin).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QK Botany
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Pascasarjana Tesis
Depositing User: Ms Meldiany Ramadhona
Date Deposited: 19 Feb 2016 08:21
Last Modified: 19 Feb 2016 08:21
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/1705

Actions (login required)

View Item View Item