Kharisma, Putra Darmawan (2016) Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (abstrak)
abstrak.pdf - Published Version Download (318kB) | Preview |
|
|
Text (Bab akhir)
BAB Akhir (Kesimpulan Saran).pdf - Published Version Download (111kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (131kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (103kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
COVER panduan baru (2 files merged).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit DBD masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini. Salah satu upaya untuk mengurangi kasus DBD adalah dengan pengendalian vektor DBD dengan insektisida. Pengendalian dapat dilakukan pada stadium nyamuk dewasa maupun larva. Temephos merupakan salah satu insektisida yang telah digunakan lebih dari 30 tahun dan berfungsi mengendalikan larva vektor. Penggunaan temephos yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor DBD. Penelitian ini menggunakan post test only with control group design dan bertujuan untuk menilai status kerentanan larva Aedes aegypti di tiga kecamatan di Kota Padang. Telur diambil dan dipelihara di laboratorium hingga mencapai larva instar III/IV. Uji kerentanan untuk temephos dilakukan berdasarkan standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan pada Kecamatan Kuranji, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 10%, 0,01 mg/L sebesar 45%, 0,02 mg/L sebesar 86%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Koto Tangah, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 24%, 0,01 mg/L sebesar 48%, 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Padang Timur pada konsentrasi 0,005 mg/L didapatkan kematian larva sebesar 12%, pada 0,01 mg/L sebesar 43%, pada 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada 0,03 mg/L sebesar 100%. Hasil uji One way-Anova adalah bermakna dengan nilai P<0,05 pada ketiga kecamatan dan LC99 sedikit diatas 0,02 mg/L. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status kerentanan Aedes aegypti terhadap temephos di tiga kecamatan berkisar antara rentan dan toleran, belum mencapai resisten sehingga temephos masih dapat digunakan dalam pengendalian vektor DBD.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | s1 pendidikan kedokteran |
Date Deposited: | 19 Sep 2016 04:32 |
Last Modified: | 19 Sep 2016 04:32 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/16686 |
Actions (login required)
View Item |