Rahmat, Hidayat N (2016) KESENIAN LUKAH GILO DI MASYARAKAT IX KOTO SUNGAI LASI (Suatu Tinjauan Antropologis). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak .pdf - Published Version Download (105kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (225kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (89kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (129kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
Kesenian lukah gilo merupakan sebuah kesenian rakyat yang mana dalam pertunjukannya mencoba memperlihatkan suatu kepandaian dengan cara menghidupkan suatu benda mati dalam hal ini lukah, kesenian ini masih hidup dan berkembang sampai saat ini di Nagari Siaro-Aro, Nagari Taruang-Taruang, dan Nagari Sungai Durian Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok. Dari segi nama kesenian ini sendiri, dimana masyarakat ketiga Nagari ini pada umumnya menyebut dengan sebutan gilo lukah. Keberadaan kesenian lukah gilo di Nagari Siaro-Aro, Nagari Taruang-Taruang itu sudah ada sejak tahun 1985, sedangkan di Nagari Sungai Durian sendiri itu sudah ada sejak tahun 1940 yang dibawa oleh masyarakat pendatang yang berasal dari daerah kabupaten Solok. Penelitian ini membahas tentang bagaimana bentuk proses pertunjukan kesenian lukah gilo dan apa fungsi dan makna pertunjukan kesenian lukah gilo bagi masyarakat Nagari Siaro-Aro, Nagari Taruang-Taruang, dan Nagari Sungai Durian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk proses pertunjukan kesenian lukah gilo dan juga mengetahui fungsi dan makna pertunjukan kesenian lukah gilo bagi ketiga masyarakat Nagari ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dalam pengumpulan data memakai teknik wawancara, observasi, penggunaan data sekunder dan studi kepustakaan.Tenik penarikan informan yang digunakan yaitu purposive sampling, dimana peneliti sendiri yang menentukan kriteria informan. Dari hasil penelitian disimpulkan, ada 3 tahap proses pertunjukan kesenian lukah gilo yaitu tahapan sebelum pertunjukan dimana awalnya lukah tersebut dibuat dan didadani layaknya seperti menyerupai bentuk manusia, pertunjukan dimana awalnya lukah tersebut disentil atau dijitak sambil dibisikan mantra-mantra, setelah itu lukah dipegang oleh 2 orang, selanjutnya lukah tersebut didendangkan sambil dikipas dengan kain sarung maupun kain lainnya, setelah itu perlahan-lahan lukah tersebut bergoyang, semakin lama semakin cepat goyangannya dalam artian menggila sehingga yang memegangi lukah tersebut kewalahan dibuatnya, tahapan setelah pertunjukan dimana pelaku kesenian menutup pertunjukan ini dengan sebuah pantun penutup. Fungsi dan makna pertunjukan kesenian lukah gilo bagi masyarakat Nagari Siaro-Aro,Taruang-Taruang, dan Nagari Sungai Durian adalah sebagai hiburan, sebagai tempat ekspresi bagi pelaku kesenian,memberikan kenikmatan estetis,sebagai komunikasi dan juga pengintegrasian masyarakat, sebagai representasi simbolis, sebagai respon fisik, memperkuat konformitas norma-norma sosial, sebagai untuk pelestarian serta stabilitas kebudayaan, fungsi pendidikan dan yang terakhir yaitu menambah penghasilan bagi para pelaku kesenian. Kata kunci : kesenian, lukah gilo, mantra
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BH Aesthetics B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GR Folklore H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | s1 antropologi sosial |
Date Deposited: | 06 Sep 2016 02:45 |
Last Modified: | 06 Sep 2016 02:45 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/16412 |
Actions (login required)
View Item |