Fitria, Syukri (2015) HUBUNGAN KADAR SERUM LEPTIN DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN USIA MENARS PADA REMAJA PUTRI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Universitas Andalas)
201511061048th_tesis fitria syukri.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Masa remaja merupakan suatu periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional yang mendukung kematangan organ reproduksi sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Pada perempuan ditandai dengan terjadi menars. Onset menars dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor genetik, lingkungan, dan faktor nutrisi. Penelitian Anderson (2005) menyatakan umur menars remaja putri di Amerika mengalami penurunan dari 12,75 tahun pada tahun 1960 menjadi 12,54 tahun pada tahun 1990 dan turun menjadi 12,5 tahun pada tahun 2000. Di Indonesia usia menars remaja putri adalah 15 tahun pada tahun 1932 menjadi 13,58 tahun pada tahun 1976 dan 12,69 tahun pada tahun 1992. Menurut Riskesdas 2010 didapatkan 5,2% remaja di 17 provinsi di Indonesia mengalami menars di bawah usia 12 tahun, sedangkan di Sumatera Barat usia menars remaja putri yaitu 19,7% pada usia 11-12 tahun dan 2,0% pada usia 9-10 tahun. Onset menars sangat erat hubungannya dengan pencapaian berat badan (critical body weight) dan persentase lemak tubuh yang telah dibuktikan berasosiasi kuat dengan hormon leptin. Leptin merupakan hormon yang disekresikan oleh jaringan adiposa diduga berperan sebagai mediator atau perantara jaringan lemak dengan sumbu hipotalamus-hipofise-gonad yang memberikan sinyal kepada sentral untuk dimulainya peningkatan sekresi GnRH sebagai awal dimulainya awitan pubertas dan onset menars. Persentase lemak tubuh sebesar 16-23% dan berat badan 47,8 kg harus dicapai untuk mendukung menars. Beberapa studi menunjukkan terjadi kecenderungan penurunan usia menars yang berhubungan dengan status gizi remaja, hal ini dikhawatirkan karena berhubungan dengan meningkatnya resiko kejadian kanker payudara dan endometrium, hipertensi, resistensi insulin, resiko penyakit jantung dan Diabetes tipe II, penumpukan lemak dalam jaringan adiposa dan obesitas. Sehubungan dengan kecenderungan penurunan usia menars ke usia yang lebih muda dan meningkatnya prevalensi obesitas pada remaja putri serta resiko berbagai penyakit yang berhubungan dengan fungsi reproduksi remaja, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar serum leptin dan persentase lemak tubuh dengan usia menars pada remaja putri Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 9 kota Padang pada tanggal 9 s/d 16 Mei 2015. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMP Negeri 9 kota Padang yang telah mengalami menars ≤12 bulan dengan rentang usia 11-14 tahun. Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Bahan penelitian adalah serum darah vena responden dan kit human Leptin ELISA. Peralatan untuk pengukuran persentase lemak tubuh yaitu pengukur tinggi badan microtoise, timbangan berat badan merk Camry dan Bioelectrical Impedance analysis (BIA) merc Omron Body Fat analyzer HBF 306. Pemeriksaan kadar serum leptin dilakukan dengan pengambilan darah vena mediana cubiti oleh petugas laboratorium sebanyak 2 cc dengan menggunakan spuit 3 cc kemudian dimasukkan ke dalam vakutainer tanpa anti koagulan, dibiarkan selama 30 menit kemudian segera di sentrifugasi sebelum satu jam.dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit untuk memisahkan serum. Serum disimpan pada suhu -20°C sampai dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan serum leptin dilakukan di laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand. Hasil penelitian menunjukkan rerata usia menars remaja putri adalah 11,93 ± 0,34 tahun, rerata kadar serum leptin adalah 23,91 ± 14,97 ng/ml dan rerata persentase lemak tubuh adalah 27,20 ± 4,62%. Terdapat korelasi negatif yang lemah antara kadar serum leptin dengan usia menars (r =-0,32; p<0,05), terdapat korelasi negatif yang lemah antara persentase lemak tubuh dengan usia menars (r =-0,37; p<0,05). Setiap peningkatan 1 ng/ml kadar serum leptin akan menurunkan usia menars sekitar 0,01 tahun (3,65 hari) dan setiap peningkatan 1% lemak tubuh akan menurunkan usia menars sekitar 0,03 tahun (11 hari). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat korelasi negatif yang lemah dan signifikan antara kadar serum leptin dengan usia menars. Terdapat korelasi negatif yang lemah dan signifikan antara persentase lemak tubuh dengan usia menars. Semakin tinggi kadar serum leptin dan semakin tinggi persentase lemak tubuh akan cenderung untuk menurunkan usia menars.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Mr Iswadi S Nupin |
Date Deposited: | 30 Aug 2016 10:43 |
Last Modified: | 30 Aug 2016 10:43 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/16183 |
Actions (login required)
View Item |