WULAN, PUTRI HANDAYANI (2015) Usulan Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi Elbow dan Reduser Dengan Pendekatan Lean Manufacture. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (Skripsi Fulltext)
201508121318th_wulan putri handayani 1010931007.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Strategi yang baik merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan keuntungan serta menghadapi persaingan dan tantangan pasar baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Salah satu bentuk strategi yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan khususnya manufaktur adalah dengan mengubah sistem produksi menjadi yang lebih baik. Proses produksi memiliki peran penting dalam mencapai suatu produk yang berkualitas. Aktivitas dalam proses produksi yang tidak memberikan nilai tambah (non value added) atau dapat dikategorikan pemborosan (waste), mengakibatkan pemakaian sumber daya mulai dari energi, biaya, usaha, dan waktu yang semakin tinggi dalam suatu perusahaan, maka proses produksi tersebut tidak efisien. Pemborosan dalam suatu produksi yang tidak segera ditangani dapat mengurangi nilai produktivitas dan menurunkan kinerja perusahaan. Pemborosan dalam aktivitas kerja dapat dihindarkan dengan evaluasi sistem kerja. Evaluasi sistem kerja dapat dilakukan dengan pengaturan tata letak fasilitas yang baik Data awal yang dikumpulkan untuk meminimasi waste (pemborosan) adalah data waktu gerakan untuk mendapatkan waktu baku produksi. Selanjutnya identifikasi 7 waste dan pembuatan detailed mapping untuk memperoleh gambaran dimana terdapat waste dalam proses produksi elbow dan reduser. Sedangkan perancangan tata letak lantai produksi PT Kunango Jantan dirancang dengan menggunakan System Layout Planning yang terdiri dari tahap analisis, tahap penelitian dan tahap seleksi. Tata Letak fasilitas usulan lantai produksi elbow dan reduser dirancang berdasarkan indentifikasi waste dan analisis konsep 5S aitu Seiri Seiton , Seiso, Seikatsu dan Shitsuke. Waste yang teridentifikasi di lantai produksi elbow dan reduser adalah excess transportation. Sehingga pada perancangan ulang perubahan arah aliran produksi dilakukan untuk meminimasi jarak transportasi perpindahan bahan. Jarak yang menjadi acuan untuk diminimasi adalah stasiun kerja bubut ke penghalusan, stasiun kerja pemotongan ke bending, dan stasiun kerja pengecatan dan penempelan merk ke pintu pengiriman. Jarak yang dihasilkan pada layout aktual untuk masing-masing fasilitas tersebut yaitu 27m, 44 m dan 61 m. Sedangkan jarak yang dihasilkan oleh perancangan ulang yaitu 27 m, 11 m, dan 8 m. Kelemahan yang terdapat pada layout aktual sudah dapat terpenuhi melalui pemeriksaan menggunakan checksheet.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Fakultas Teknik > Industri |
Depositing User: | Mr Fajrun RB |
Date Deposited: | 28 Aug 2016 08:10 |
Last Modified: | 28 Aug 2016 08:10 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/16011 |
Actions (login required)
View Item |