PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP KEKERASAN FISIK DALAM RUMAH TANGGA YANG DILAKUKAN APARAT KEPOLISIAN TERHADAP ISTRINYA (STUDY KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PADANG No.45/Pid.B/2013/PN.Padang)

KHAIRANISA, KHAIRANISA (2013) PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP KEKERASAN FISIK DALAM RUMAH TANGGA YANG DILAKUKAN APARAT KEPOLISIAN TERHADAP ISTRINYA (STUDY KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PADANG No.45/Pid.B/2013/PN.Padang). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Skripsi)
CRV0393.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (879kB)

Abstract

Polisi merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindung; pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negari. Adapun permasalahan yang penulis bahas dalm penelitian ini adalah penerapan sanksi pidana terhadap kekerasan fisik dalam rumah tangga yang dilakukan aparat kepolisian terhadap isttrinyadan mengetahui pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan dalam perkara putusan No.45/Pid.B/2013/PN.Padang. Untuk menjawab permasalahan dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode yuridis sosiologis. Sumber data yang penulis pakai adalah data primer yaitu melakukan wawancara dengan nara sumber di Pengadilan Negeri Padang. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan; Pertama, Penerapan sanksi pidana oleh Hakim dalam Putusan Perkara No.45/Pid.B/2013/PN.Padang telah tepat, karena tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa telah memenuhi unsur melakukan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 Ayat (4) Undang-Undang No.23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan terdakwa mampu bertanggung jawab. Pemidanaan terhadap terdakwa juga telah sesuai dengan ketentuan pemidanaan yang ditetapkan dalam Pasal 44 Ayat (4) Undang-Undang No.23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Kedua, Majelis Hakim Perkara No.45/Pid.B/2013/PN.Padang telah mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan pemidanaan baik secara yuridis maupun sosiologis. Secara yuridis, tidak ada hal-hal yang memberatkan dan meringankan pemidanaan terhadap terdakwa. Namun secara sosiologis, hal-hal yang memberatkan pemidanaan adalah perbuatan Terdakwa tidak melindungi orang yang tinggal dirumahnya atau yang menetap dalam rumahnya yaitu istrinya dan terdakwa sendiri sebagai aparat penegak hukum melakukan perbuatan yang sangat memalukan yang tidak memberikan panutan contoh dan panutan di tengah-tengah masyarakat. Sementara hal-hal yang meringankan pemidanaan adalah Terdakwa bersifat sopan dipersidangan dan mengakui serta menyesali perbuatan dan tidak akan diulanginya lagi, Terdakwa belum pernah dihukum, Terdakwa dengan pihak saksi korban telah berdamai.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 25 Aug 2016 09:26
Last Modified: 25 Aug 2016 09:26
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/15684

Actions (login required)

View Item View Item