ANALISIS KALIMAT INTEROGATIF DALAM NOVEL AZAB DAN SENGSARA KARYA MERARI SIREGAR

ARMITASARI, ARMITASARI (2015) ANALISIS KALIMAT INTEROGATIF DALAM NOVEL AZAB DAN SENGSARA KARYA MERARI SIREGAR. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan.

[img] Text
201512151055th_skripsi armitasari ok.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (984kB)

Abstract

Ada dua masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu 1) apa saja jenis dan pemarkah kalimat interogatif yang terdapat dalam novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar?, 2) apa saja pola kalimat interogatif yang terdapat dalam novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis dan pemarkah kalimat interogatif yang digunakan dalam novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar dan pola kalimat interogatif yang digunakan dalam novel tersebut. Ada tiga metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, dan 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada penyediaan data digunakan metode simak, dengan teknik sadap yang digunakan sebagai teknik dasar. Adapun teknik Simak Bebas Libat cakap (SBLC) dan teknik catat digunakan sebagai teknik lanjutan. Pada analisis data digunakan dua macam metode yaitu metode agih dan metode padan. Pada metode agih digunakan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL), teknik baca markah dan teknik lesap sebagai teknik lanjutan. Pada metode padan digunakan metode padan referensial dengan teknik dasar pilah penentu (PUP) dan teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Selanjutnya, untuk penyajian hasil analisis data digunakan metode penyajian formal dan informal. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terdapat enam jenis kalimat interogatif, tiga buah kategori pemarkah interogatif, dan 11 pola kalimat interogatif. Adapun tujuh jenis kalimat interogatif yang digunakan dalam novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar, yaitu (1) kalimat interogatif yang meminta pengakuan jawaban “ya” atau “tidak”, atau “ya” atau “bukan”, (2) kalimat interogatif yang meminta jawaban mengenai salah satu unsur kalimat, (3) kalimat interogatif yang meminta jawaban berupa „alasan‟, (4) kalimat interogatif yang meminta jawaban berupa pendapat, (5) kalimat interogatif yang menyungguhkan sebenarnya mengharapkan jawaban untuk menguatkan yang ditanyakan, (6) kalimat interogatif yang meminta pengakuan „sudah‟ atau „belum‟, dan (7) kalimat interogatif yang tidak mengharapkan jawaban (retoris). Adapun pemarkah kalimat interogatif yang digunakan yaitu pemarkah berkategori leksikal, gramatikal dan gabungan (leksikal dan gramatikal). Pemarkah leksikal berupa morfem bebas yaitu kata siapa, berapa, dan mengapa, Pemarkah berkategori gramatikal berbentuk morfem terikat berupa penambahan partikel –kah dan pemarkah gabungan (leksikal dan gramatikal) berupa kata siapakah, di manakah, ke manakah, dari manakah, pabilakah, apakah, bagaimanakah, dan siapakah,. Selain adanya pemarkah gramatikal dalam kalimat tersebut, kejatian kalimat interogatif ditandai dengan hadirnya intonasi final yang dalam bahasa tulis berupa tanda tanya . Adapun pola kalimat interogatif yang digunakan, antara lain: (1) pola Intr + FN, (2) pola Intr + FNum, (3) pola Intr + V, (4) pola Intr + N, (5) pola Intr + Pron, (6) pola N + Intr, (7) pola Intr + D, (8) pola Intr. + FAdj, (9) pola Intr. + Adj, (10) pola Intr + Adv, dan (11) pola Idiom + Intr + N.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Depositing User: Ms Randa Erdianti
Date Deposited: 12 Feb 2016 07:22
Last Modified: 12 Feb 2016 07:22
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/1498

Actions (login required)

View Item View Item