FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA INFEKSI CLOSTRIDIUM DIFFICILE PADA ANAK YANG MENDERITA DIARE AKIBAT ANTIBIOTIK

DELFICAN, DELFICAN (2013) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA INFEKSI CLOSTRIDIUM DIFFICILE PADA ANAK YANG MENDERITA DIARE AKIBAT ANTIBIOTIK. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (TESIS FULLTEXT)
CRV0081.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang : Pemakaian antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan Clostridium Difficile Associated Diarrhea (CDAD). Penelitian mengenai proporsi dan faktor yang berhubungan dengan CDAD di RS. Dr. M. Djamil Padang belum ada. Tujuan : Mengetahui proporsi CDAD, faktor yang berhubungan dan antibiotik yang paling banyak menimbulkan CDAD. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan terhadap anak yang mendapat antibiotik pada bulan Maret-September 2013. Diare didapatkan dari keterangan orangtua. CDAD adalah ditemukannya gen tcdB C. difficile dari pemeriksaan PCR. Faktor risiko yang dianalisis adalah umur, status gizi, jumlah, dosis, cara pemberian dan lama mendapat antibiotik. Analisis dilakukan secara bivariat dan multivariat. Hasil : Penelitian ini dilakukan pada 82 orang anak. Proporsi CDAD adalah 39%. Persentasenya lebih tinggi pada anak yang berumur 1 bulan-5 tahun (43,3%), mendapat lebih dari 1 buah antibiotik (47,4%), dosis biasa (39,7%), pemberian secara oral (40,5%) dan mendapat antibiotik kurang dari 7 hari (42%), dengan nilai p masing-masing > 0,05. Persentase CDAD hampir sama pada anak yang mengalami gizi baik dan gizi kurang (39,4%:38,8%). Persentase CDAD paling tinggi pada anak yang mendapat amoksisilin oral (40,6%), sefotaksim intravena (12,5%) dan kombinasi ampisilin dengan kloramfenikol (9,4%). Kesimpulan : Proporsi CDAD cukup tinggi. Semakin muda umur, semakin banyak pemakaian antibiotik, pemberian antibiotik dosis biasa secara oral dan semakin singkat pemakaian antibiotik, maka kemungkinan menderita CDAD cenderung menjadi lebih besar, namun secara statistik tidak bermakna. Kecenderungan untuk menderita CDAD hampir sama berdasarkan status gizi. Umur merupakan faktor paling dominan. Persentase CDAD paling tinggi pada anak yang mendapat amoksisilin oral. Kata kunci : CDAD, proporsi, faktor yang berhubungan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 06 Aug 2016 02:32
Last Modified: 06 Aug 2016 02:32
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14235

Actions (login required)

View Item View Item