Novita, Sari (2016) Analisis Kemerosotan Hegemoni Partai Golkar di Sumatera Barat. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (123kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I.pdf - Published Version Download (414kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VI KESIMPULAN)
BAB VI.pdf - Published Version Download (124kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (258kB) | Preview |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI UTUH.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang penyebab merosotnya hegemoni Partai Golkar di Sumatera Barat. Indikasi kemerosotan hegemoni Partai Golkar dapat dilihat dari penurunan perolehan suara Partai Golkar baik secara nasional ataupun di daerah, termasuk Sumatera Barat. Di sumatera Barat, pada masa Orde Baru Golkar menjadi dominan dengan berbagai prestasi pembangunan daerah, namun, di Era Reformasi perolehan suara Golkar menurun terutama pada pemilu 2009 dan 2014. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab merosotnya hegemoni Partai Golkar di Sumatera Barat di Era Reformasi dilihat pada pemilu 2009 dan 2014. Penelitian ini menggunakan teori hegemoni Antonio Gramsci dengan analisis terhadap elemen hegemoni yakni state (pemerintah), civil society (organisasi massa) dan intelektual Partai (organik dan tradisional). Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik penggumpulan data berupa wawancara serta teknik pemilihan informan dengan metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi State (pemerintahan) kemerosotan hegemoni partai Golkar disebabkan karena perubahan sistem pemerintahan kearah demokratis, dengan penghapusan Dwi Fungsi ABRI, Netralitas PNS dan Reformasi di Lembaga Pemerintahan dan UU. Kedua, elemen civil society (organisasi massa), dengan sistem pemerintahan yang lebih demokratis, muncul partai politik baru yang ikut bersaing dengan Golkar di Sumbar yakni Demokrat di tahun 2009 dan Gerindra di tahun 2014, kedua adanya independensi organisasi massa Golkar, sehingga ormas tidak lagi dapat optimal mendukung Golkar, dan yang ketiga pemilih tradisional Partai Golkar yang didominasi oleh angkatan tua. Ketiga, elemen Intelektual (kader partai), pertama intelektual tradisional, Golkar tidak lagi memonopoli keberadaan tokoh-tokoh dalam masyarakat. Kemudian penurunan sumber daya intelektual organik atau kader partai yakni dengan banyaknya kader instan yang tidak memahami paradigma baru partai secara penuh. Selain dari ketiga elemen di atas adanya dualism berpengaruh terhadap manajemen partai di daerah yakni komitmen terhadap paradigma baru dan kekalan dalam Pilkada Serentak Tahun 2015 Kata Kunci : Hegemoni, State, Civil Society, Intelektual Partai
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | s1 Ilmu politik |
Date Deposited: | 03 Aug 2016 02:55 |
Last Modified: | 03 Aug 2016 02:55 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13959 |
Actions (login required)
View Item |