Ajeng, Trio Pratiwi (2016) MELEMAHNYA KAPITAL SOSIAL UPTD PASAR SAWAHLUNTO DALAM MENGELOLA PASAR PASCA REHABILITASI. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK ajeng.pdf - Published Version Download (224kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I ajeng.pdf - Published Version Download (443kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV ajeng.pdf - Published Version Download (94kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Dapus Skripsi ajeng.pdf - Published Version Download (172kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Fulltext)
skripsi lengkap ajeng trio p.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (904kB) |
Abstract
Upaya Pemerintah Kota Sawahlunto menjadikan pasar Sawahlunto menjadi pasar yang lebih layak dan menunjang program pariwisata, maka dibangunlah gedung pasar Sawahlunto dengan jumlah toko yang lebih banyak dan bentuk pasar yang lebih menarik dibanding sebelumnya.Namun yang terjadi, pasar ini belum berfungsi secara optimal karena masih banyak toko yang belum dioperasikan pemiliknya.Hal ini erat kaitannya dengan hasil pembagian toko kepada pedagang atau pemegang Izin Menempati Kedai, yang dirasa merugikan berbagai pihak sehingga menyebabkan kurangnya kepercayaan yang telah terbangun sebelumnya.Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelemah kapital sosial dalam pengelolaan pasar Sawahlunto. Penelitian ini menggunakan teori kapital sosial yang menganggap di dalam pasar terdapat kepercayaan, jaringan, serta norma yang mengatur aktor-aktor didalamnya. Menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskripsi.Pengumpulan data dilakukan dengan obeservasi dan wawancara.Informan penelitian diambil secara purposive sampling (secara sengaja). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk awal kapital sosial dalam pengelolaan pasar Sawahlunto memiliki hubungan yang saling menguntungkan antar pihak yang terlibat.Namun setelah kegagalan pembagian toko yang dilakukan pengurus pasar, menyebabkan hubungan antara pengurus pasar terhadap Pemerintah dan prdagang atau pemegang Izin Menempati Kedai menjadi rusak.Selain itu, pembagian toko yang dilakukan oleh Pemerintah tak luput dari masalah.Sebanyak 107 toko tidak buka hingga saat ini dikarenakan ketidak sesuaian harapan dari pedagang atau pemegang Izin Menempati Kedai terhadap kebijakan yang diterapkan Pemerintah.Dalam hal ini Pemerintahpun merasa dirugikan atas tindakan pedagang atau pemegang Izin Menempati Kedai yang tidak membuka tokonya, sehingga menimbulkan hubungan yang saling tidak menguntungkan antar kedua belah pihak.Hal inilah yang menjadi faktor pelemah kapital sosial dalam pengelolaan pasar yang telah terbangun sebelumnya. Kata Kunci: Kapital Sosial, Pengelolaan Pasar, Pemerintah, Pedagang
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 04 Aug 2016 03:00 |
Last Modified: | 04 Aug 2016 03:00 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13874 |
Actions (login required)
View Item |