STEVANI, MARDIAH (2015) TINDAK TUTUR DIREKTIF UNTUK MEMBERIKAN NASIHAT OLEH USTADZ DAN USTADZAH DALAM PROSES PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN IQRA‟ PESISIR SELATAN (SUATU KAJIAN PRAGMATIK). Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Tesis)
201504241118th_tindak tutur direktif untuk memberikan nasihat.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (900kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) bentuk kalimat tindak tutur nasihat yang digunakan ustadz dan ustadzah dalam melakukan proses pendidikan di Pondok Pesantren Iqra‘ (2) jenis tindak tutur nasihat yang digunakan oleh ustadz dan ustadzah dalam proses pendidikan di Pondok Pesantren Iqra‘ (3) faktor-faktor yang mempengaruhi ustadz dan ustadzah memilih bentuk-bentuk tindak tutur nasihat dalam melakukan pendidikan. Berdasarkan cara dan prosedur analisis data, penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif. Data dalam penelitian ini adalah tindak tutur nasihat yang dituturkan ustadz dan ustadzah dalam proses pendidikan. Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh tuturan ustadz dan ustadzah dalam proses pendidikan. Data dikumpulkan melalui metode simak. Metode simak diwujudkan lewat teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap, sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam dan teknik catat. Untuk menganalisis data digunakan metode padan, yaitu padan referensial, padan translasional, dan padan pragmatis. Penyajian hasil analisis data dilakukan dengan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis ditemukan empat bentuk kalimat yang digunakan ustadz dan ustadzah dalam memberikan nasihat pada proses pendidikan, yaitu (1) deklaratif; (2) interogatif; (3) imperatif; (4) eksklamtif. Bentuk kalimat yang sering muncul adalah deklaratif. Hal ini diasumsikan karena kalimat deklaratif bertujuan memberi informasi sehingga lebih mudah dipahami oleh santri. Ada delapan jenis tindak tutur nasihat yang digunakan ustadz dan ustadzah dalam proses pendidikan, yaitu (1) tindak tutur langsung (2) tindak tutur tidak langsung (3) tindak tutur literal (4) tindak tutur tidak literal (5) tindak tutur langsung literal (6) tindak tutur tidak langsung literal (7) tindak tutur langsung tidak literal, dan (8) tindak tutur tidak langsung tidak literal. Jenis tindak tutur yang paling sering muncul adalah tindak tutur tidak langsung literal. Interpretasinya adalah tidak langsung literal lebih dinilai efektif karena tidak terlalu mengancam muka santri yang diberi nasihat. Faktor-faktor yang mempengaruhi ustadz dan ustadzah memilih bentuk tindak tutur nasihat ada lima, yaitu: (1) seting; (2) partisipan; (3) tujuan; (4) cara; (5) norma interaksi. Dari kelima faktor tersebut, partisipan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi ustadz dan ustadzah dalam pemilihan tindak tutur nasihat dalam proses pendidikan di pondok pesantren Iqra‘. Partisipan adalah santri yang melakukan kesalahan santri ini cenderung memiliki karakter yang berbeda dengan santri yang lain. Kata Kunci : Tindak tutur direktif, nasihat, ustadz dan ustadzah, pendidikan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Mr Roni Purnama |
Date Deposited: | 01 Aug 2016 08:03 |
Last Modified: | 01 Aug 2016 08:03 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13767 |
Actions (login required)
View Item |