PENGUKURAN KINERJA MANUFAKTUR BERKELANJUTAN DI PT SEMEN PADANG

CHINTIA, RAMADHANI (2015) PENGUKURAN KINERJA MANUFAKTUR BERKELANJUTAN DI PT SEMEN PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tugas Akhir)
201507240942th_chintia ramadhani1110931003.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Industri semen mengalami peningkatan permintaan yang cukup tinggi setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan peningkatan dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses produksi semen, seperti menurunnya kualitas kesuburan lahan, terganggunya kuantitas air tanah, polusi udara akibat debu yang dihasilkan selama proses produksi berlangsung, dan gas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar minyak bumi dan batu bara, berupa gas CO, CO2, SO2, dan gas lainnya yang mengandung hidrokarbon dan belerang. Oleh karena itu, industri semen perlu untuk menerapkan manufaktur berkelanjutan (sustainable manufacturing). Manufaktur berkelanjutan merupakan suatu konsep terintegrasi antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang mengoptimalkan kinerja secara efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kepentingan masa yang akan datang dengan menerapkan strategi reduce, reuse, recycle, recover, redesign, dan remanufacture. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bobot kepentingan indikator manufaktur berkelanjutan (sustainable manufacturing) di industri semen, dan mengukur kinerja manufaktur berkelanjutan (sustainable manufacturing) di PT Semen Padang. Indikator manufaktur berkelanjutan di industri semen yang digunakan adalah hasil penelitian sebelumnya. Penentuan bobot kepentingan dengan menggunakan metode Fuzzy Analytic Network Process (FANP) dan Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP), sedangkan unuk mengukur kinerja manufaktur berkelanjutan di PT Semen Padang dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) dan Traffic Light. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bobot kepentingan tertinggi adalah indikator penggunaan bahan baku alternatif sebesar 0,192, konsumsi energi sebesar 0,142, penggunaan bahan bakar pengganti sebesar 0,127, konsumsi material sebesar 0,115, dan biaya tenaga kerja sebesar 0,053. Berdasarkan hubungan antar indikator, indikator yang paling banyak mempengaruhi indikator lain yaitu penggunaan bahan baku alternatif, konsumsi energi, penggunaan bahan bakar pengganti, dan konsumsi material. Keempat indikator ini juga memiliki bobot kepentingan tertinggi. Sedangkan indikator yang paling banyak dipengaruhi yaitu biaya tenaga kerja yang memiliki bobot kepentingan pada urutan ketujuh. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja manufaktur berkelanjutan di PT Semen Padang diperoleh empat indikator dilevel 5 (kuning) yaitu konsumsi material, hubungan antar pekerja, konsumsi energi, polusi udara, satu indikator dilevel 9 (hijau) yaitu penggunaan bahan bakar pengganti dan delapan indikator pada kategori merah yaitu tingkat kecelakaan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, pelatihan dan pendidikan,biaya material, biaya inventori, biaya tenaga kerja, penggunaan bahan baku alternatif, dan teknologi pengiriman. Nilai kinerja kluster ekonomi sebesar 1,418, sosial 0,133, dan lingkungan 6,635, dengan nilai kinerja total sebesar 8,187.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Industri
Depositing User: Ms Dian Budiarti
Date Deposited: 30 Jul 2016 08:06
Last Modified: 30 Jul 2016 08:06
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13602

Actions (login required)

View Item View Item