Ferry, Yanto (2016) SEJARAH PEMBINAAN TERHADAP SUKU ANAK DALAM DI KABUPATEN BATANG HARI PROPINSI JAMBI (1970-2014). Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (124kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I Revisin Editan tuk sekarang.pdf - Published Version Download (473kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (136kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka nw.pdf - Published Version Download (455kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full Texs)
BAB I - IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah menganalisis proses pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah dan LSM. Fenomena alih fungsi hutan yang dijadikan lahan perkebunan besar kelapa sawit telah menghilangkan sumber mata pencarian masyarakat SAD yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada hasil hutan. Alih fungsi lahan juga menyebabkan sebagian SAD keluar dari wilayah jelajah asalnya dan menjadikan SAD terpecah-pecah dan membentuk kelompok dengan identitas baru. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian ilmu sejarah dengan pendekatan sosial-budaya. Penggunaan teori pembangunan sangat dibutuhkan untuk mendukung penulisan tesis ini. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah pengumpulan sumber yang dilakukan dengan studi pustaka dan lapangan. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, arsip, laporan atau catatan pendampingan dan dokumen penting lainnya. Sementara studi lapangan dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur dengan menyesuaikan kondisi di lapangan. Wawancara dilakukan dengan para tokoh SAD yang terdiri dari Tumenggung atau kepala kelompok beserta anggota kelompok dari masyarakat SAD. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dampak dari pembinaan dan akibat alih fungsi hutan yang dijadikan sebagai lahan perkebunan besar kelapa sawit dan pemukiman para transmigran pada masa Orde Baru telah merubah sebagian masyarakat SAD untuk mengalihkan mata pencariannya, merubah pola fikir, melapaskan tradisi dan budaya asalnya dan membentuk sebuah identitas baru. Setelah memasuki masa Otonomi Daerah, masyarakat SAD yang awalnya diam dan menerima segala kebijakan yang datang dari Pemerintah Pusat, kini menjadi pribadi yang keras dan menentang segala ketidakadilan yang pernah dilakukan Pemerintah Orde Baru. SAD mulai menuntut hak-hak adatnya dalam bentuk tanah ulayat yang berimbas kepada Pemerintahan berikutnya. Keywords : Pemerintah, Pembinaan, SAD
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) D History General and Old World > D History (General) > D880 Developing Countries G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 ilmu sejarah |
Date Deposited: | 29 Jul 2016 04:28 |
Last Modified: | 29 Jul 2016 04:28 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13286 |
Actions (login required)
View Item |