HERU, JONI PUTRA (2015) POLITICS OF POSTMODERN AESTHETICS ON SALMAN RUSHDIE’S HAROUN AND THE SEA OF STORIES: MARXIST READING. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (Skripsi Full Text)
201601071224th_skripsi heru joni putra.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Novel Haroun and the Sea of Stories yang dipublikasikan Salman Rushdie pada tahun 1990 adalah reaksi terhadap pencekalan novel The Satanic Verses pada tahun 1989 oleh Ayatollah Khomeini. Pencekalan tersebut adalah suatu sikap menolak kebebasan berekspresi, terutama atas nama agama. Oleh sebab itu novel Haroun and the Sea of Stories menyuarakan kebebasan berekspresi dan Salman Rushdie menggunakan estetika sastra posmodern untuk menyampaikannya. Penggunaan estetika posmodern tersebut berkaitan erat dengan latar belakang Salman Rushdie sebagai pengarang imigran, seorang cultural relativist, dan ateis, yang menolak segala bentuk diskriminasi ras, fundamentalisme agama, dan perang atas nama negara, yang mana hal itu pada beberapa sisi dipraktikkan Ayatollah Khomeini melalui pencekalan tersebut. Namun, dalam pembacaan melalui kritik sastra Marxis, ditemukan bahwa perlawanan terhadap rasisme (sebagai salah satu contoh kasus) dengan menggunakan estetika posmodern malah memunculkan kontradiksi: rasisme dan posmodernisme samasama berakar dari kondisi kapitalisme, sehingga konsekuensinya, bukannya malah menganjurkan perubahan, perjuangan melalui posmodernisme untuk melawan rasisme malah melanggengkan kondisi kapitalisme itu sendiri. KATA KUNCI: Freedom of Expression, Politics of Postmodern Aesthetics, Contradiction of Postmodernism
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Mr Dian Niko Putra |
Date Deposited: | 28 Jul 2016 10:06 |
Last Modified: | 28 Jul 2016 10:06 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13266 |
Actions (login required)
View Item |