KONSEKUENSI YURIDIS TERHADAP PERSEROAN TERBATAS YANG DIDIRIKAN OLEH SUAMI ISTRI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007

DARA, DARA (2014) KONSEKUENSI YURIDIS TERHADAP PERSEROAN TERBATAS YANG DIDIRIKAN OLEH SUAMI ISTRI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (TESIS FULLTEXT)
201504131132th_tesis fix.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (881kB)

Abstract

Perseroan Terbatas adalah sebuah badan usaha yang paling diminati oleh pelaku usaha di Indonesia. Karena Perseroan Terbatas mempunyai berbagai keuntungan, salah satunya dari aspek ekonomi yaitu memiliki tanggung jawab yang terbatas. Karena adanya keterpisahan harta pribadi pemilik dengan harta Perseroan Terbatas. Didalam kehidupan masyarakat banyak terjadi sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan oleh suami istri. Pada prinsipnya suami istri terikat kedalam harta bersama yang diatur dalam undang undang perkawinan Indonesia. Berdasarkan realita tersebut, permasalahan yang penulis teliti adalah bagaimana pengaturan pendirian Perseroan Terbatas yang didirikan oleh suami istri menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan bagaimana akibat hukum terhadap Perseroan Terbatas yang didirikan oleh suami istri menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis peraturan perundang undangan yang terkait dengan konsekuensi yuridis Perseroan Terbatas yang didirikan oleh suami istri. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Perseroan Terbatas diatur dalam Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam pengaturanya pada Bab 2 pasal 7 ayat 1 menyebutkan suatu perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta Notaris yang dibuat dalam Bahasa Indonesia. Dapat disimpulkan untuk mendirikan suatu Perseroan Terbatas wajib didirikan minimal oleh dua orang pendiri. Namun Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas ini, dalam pengaturan pendirian Perseroan Terbatas tidak menegaskan adanya larangan bagi suami istri untuk mendirikan suatu Perseroan Terbatas. karena secara umum suami istri dipandang satu pihak karena terikat kedalam harta bersama jika tidak ada perjanjian kawin. sehinga hal ini menyebabkan berbedanya pemahaman, penafsiran serta sikap dan cara merealisasikan hubungan hukum dengan peraturan perundang-undangan pada kalangan praktisi hukum khususnya notaris dalam praktek menjalankan tugas jabatannya yang sangat mempunyai peranan penting dalam proses pendirian Perseroan Terbatas dan akibat hukum dari sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan oleh suami istri adalah akan berdampak pada tanggungjawab Perseroan Terbatas yang menjadi tidak terbatas. Kata kunci : Konsekuensi, Perseroan Terbatas

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 26 Jul 2016 10:01
Last Modified: 26 Jul 2016 10:01
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/12727

Actions (login required)

View Item View Item