Dwi, Monarisa (2023) PELAKSANAAN UANG JAPUIK DARI PIHAK MARAPULAI DAN AKIBAT HUKUMNYA DI NAGARI KURAI TAJI, KECAMATAN NAN SABARIS, KABUPATEN PADANG PARIAMAN, PROVINSI SUMATERA BARAT. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version Download (103kB) |
|
Text (BAB I Pendahuluan)
Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (113kB) |
|
Text (Bab IV Penutup)
Bab IV Penutup.pdf - Published Version Download (29kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (28kB) |
|
Text (Skripsi Fulltext)
skripsi upload e-skripsi tgl 21 feb.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Perkawinan merupakan suatu peristiwa hukum yang mengikat hubungan antara laki-laki dengan perempuan secara lahir dan batin. Suatu perkawinan di Indonesia tidak dapat terpisahkan dari hukum adat perkawinan, salah satunya perkawinan secara adat yang berlangsung di Pariaman menggunakan tradisi bajapuik. Dalam penyelenggaraanperkawinan di Pariaman, dalam tradisi ini bermakna untuk saling menghargai antara laki-laki dengan perempuan, yakni laki-laki dihargai dengan uang japuik, perempuan dihargai dengan paragiah jalang. Tradisi bajapuik cukup memberikan pengaruh besarterhadap perkawinan yang dilakukan oleh pasangan yang berasal dari Pariamankhususnya di Nagari Kurai Taji, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman,Provinsi Sumatera Barat. Rumusan masalah dalam penelitian yakni 1) Apa bentuk dan nilai tukar uang japuik di Nagari Kurai Taji, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, 2) Apa akibat hukum jika uang japuik takdibayarkan di Nagari Kurai Taji, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman,Provinsi Sumatera Barat. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian yakniYuridis-Empiris. Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian bersifat Deskriptif.Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara. Tradisi perkawinan bajapuik terdiri dari uang japuik, uang ilang, uang selo, uang tungketan,dan paragiah jalang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 1) Nilai tukar uang japuik dari keluarga pihak laki-laki kepada keluarga pihak perempuanberupa paragiah jalang yakni berupa emas, uang, dan perlengkapan rumah tangga dalam tahapan manjalan gmintuo. 2) Akibat hukum perkawinan tanpa uang japuik yakni tidak bisa melakukan akad nikah. Jika salah satu pihak membatalkan ikatan tunangan maka salah satu pihak tersebut mendapatkan balipek tando yakni dua kali lipat dari uang japuik tersebut, dalam Putusan Pengadilan Agama Pariaman Nomor:0304/Pdt.G/2014/PA.Prm (Perkara Cerai Talak) memutuskan bahwa uang japuik tidak bisa sebagai tuntutan perkawinan karena ini masalah adat dan tidak dapat diterima N.O (niet on van kelijk). Kata Kunci: Tradisi Bajapuik, Uang Japuik, Paragiah Jalang, Marapulai
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Zefrizal Nurdin, S.H., M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 24 Feb 2023 01:43 |
Last Modified: | 24 Feb 2023 01:43 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/124001 |
Actions (login required)
View Item |