STASIUN KERETA API TEMPO DULU: SEJARAH STASIUN PAYAKUMBUH 1950-1978

KINANTY, RACHMADELA (2015) STASIUN KERETA API TEMPO DULU: SEJARAH STASIUN PAYAKUMBUH 1950-1978. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Skripsi Full Text)
201504071032th_merged.compressed.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Skripsi berjudul “Stasiun Kereta Api Tempo Dulu: Sejarah Stasiun Kereta Api Payakumbuh 1950-1978”, penelitian ini memfokuskan pada corak aktivitas yang terjadi di stasiun kereta api Payakumbuh dalam rentang waktu 1950-1978. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap penelitian, Pertama heuristik (pengumpukan sumber), kritik (baik kritik eksteren maupun interen), interpretasi, dan historiografi (penulisan sejarah). Penelitian ini menggunakan dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer didapatkan dari arsip, buku dan laporan penelitian serta foto sedangkan data sekunder berupa wawancara bersama pegawai kereta api dan masyarakat Payakumbuh. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa keberadaan stasiun kereta api di Sumatera Barat, khususnya stasiun kereta api Payakumbuh tidak terlepas dari ditemukannya batu bara di Sawahlunto. Stasiun kereta api Payakumbuh dibangun pada tahun 1896 dan menjalankan fungsinya untuk mengangkut barang-barang komoditas yang bernilai ekspor seperti gambir dan kopi serta penumpang ke pelabuhan Teluk Bayur. Pada masa kependudukan Jepang, jalur transportasi kereta api dengan rute Padang-Payakumbuh menjadi jalur operasional yang aktif. Hal itu dikarenakan pada masa pendudukan Jepang, kereta api digunakan sebagai alat angkutan massal dan keperluan kemiliteran Jepang. Para tahanan perang dan romusha diangkut dengan kereta api dari stasiun Padang untuk dibawa ke Bangkinang dengan stasiun Payakumbuh menjadi tempat pemberhentian terakhir. Dalam rentang tahun 1950-1978 stasiun kereta api Payakumbuh memiliki corak aktivitas yang beragam selain dari aktivitas kereta api, yaitu seperti pedagang bahkan buruh angkat yang menggantungkan penghidupan pada aktivitas kereta api, juga para pengguna jasa kereta api yang beragam. Memasuki masa kritis di Sumbar seperti pergolakan-pergolakan yang terjadi pada tahun 1958 dan tahun 1965 membuat seluruh aktivitas stasiun kereta api Payakumbuh mengalami pasang surut, sehingga tidak efektifnya operasional kereta api ditambah lagi banyaknya kendaraan bermotor yang telah berkembang di Sumatera Barat pada tahun 1970-an yang berakibat ditutupnya stasiun kereta api Payakumbuh pada tahun 1978.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: Mr Dian Niko Putra
Date Deposited: 18 Jul 2016 02:44
Last Modified: 18 Jul 2016 02:44
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/12037

Actions (login required)

View Item View Item