MEIRONI, WAIMIR (2022) HUBUNGAN CENTRAL CORNEAL THICKNESS DENGAN LAMINA CRIBROSA THICKNESS PADA ETNIS INDIA DAN ETNIS MELAYU SEBAGAI PREDIKTOR TERJADINYA GLAUCOMATOUS OPTIC NEUROPATHY. Masters thesis, Universitaas Andalas.
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (203kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (325kB) |
|
Text (BAB VII)
BAB VII.pdf - Published Version Download (187kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (339kB) |
|
Text (THESIS)
Tesis dr. Meironi Waimir-Word.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Kornea yang lebih tipis memiliki dukungan jaringan ikat yang lebih rendah di lamina cribrosa. Lamina cribrosa thickness (LCT) yang tipis memiliki rigiditas kurang dibandingkan dengan LCT yang lebih tebal dan lebih rentan terhadap fluktuasi tekanan intraokuler (TIO) sehingga menyebabkan peningkatan kehilangan akson dan terjadinya glaucomatous optic neuropathy (GON). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan studi cross sectional. Sampel penelitian untuk setiap kelompok etnis India dan etnis Melayu adalah 18 orang. Subjek penelitian dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan, slit lamp, TIO dan foto fundus. Kemudian dilakukan pemeriksaan central corneal thickness (CCT) menggunakan program pachymetry pada AS-OCT dan LCT menggunakan teknik EDI-OCT di Poliklinik Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil: Rerata usia pada etnis India 23,72 ± 2,396 tahun dan rerata usia pada etnis Melayu 22,94 ± 0,998 tahun. Jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan pada kelompok etnis India dan jenis kelamin perempuan lebih banyak pada kelompok etnis Melayu. Terdapat perbedaan rerata CCT pada etnis India dan etnis Melayu yang bermakna (p = 0,000). Terdapat perbedaan rerata LCT pada etnis India dan etnis Melayu yang bermakna (p = 0,000). Didapatkan hubungan yang sangat kuat/sempurna dengan arah korelasi yang searah (+) antara central corneal thickness dengan lamina cribrosa thickness (r = 0,925, p = 0,000). Kesimpulan: CCT dan LCT pada etnis India lebih tipis dibandingkan etnis Melayu. Didapatkan hubungan yang sangat kuat/sempurna antara CCT dengan LCT, dimana semakin tipis CCT maka LCT juga semakin tipis. CCT dan LCT yang tipis lebih berisiko terjadinya GON.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Andriani Ariesti, SpM(K) |
Uncontrolled Keywords: | CCT, LCT, GON |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 19 Oct 2022 07:18 |
Last Modified: | 19 Oct 2022 07:18 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/114605 |
Actions (login required)
View Item |