Efektivitas Program Pengentasan Kemiskinan Di Nagari Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan

Anggraini, Retno (2022) Efektivitas Program Pengentasan Kemiskinan Di Nagari Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Masters thesis, Universitas Andalas.

	Text (abstrak) abstrak.pdf - Published Version Download (211kB)
	Text (BAB 1) BAB I.pdf - Published Version Download (216kB)
	Text (BAB Akhir) bab v kesimpulan dan saran.pdf - Published Version Download (176kB)
	Text (Daftar Pustaka) daftar pustaka.pdf - Published Version Download (427kB)
	Text (fulltext) TESIS S2 RETNO (LENGKAP) (UJIAN AKHIR) (ok) (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Kemiskinan merupakan masalah yang sangat rumit untuk diselesaikan walupun sudah banyak program pengentasan kemiskinan yang digelontorkan oleh pemerintah berbagai era, tapi belum dapat mengeluarkan keluarga miskin dari kemiskinannya. Di Nagari Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan fenomena itu juga terjadi, dimana angka kemiskinan justru mengalami peningkatan pada tiga tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi implementasi dan masalah dalam pengelolaan program pengentasan kemiskinan di Nagari Sungai Pinang dan menganalisis efektivitas program pengentasan kemiskinan terhadap peningkatan ekonomi keluarga. Alat analisis penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan masyarakat menurut Jim Ife. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pengentasan kemiskinan sudah banyak digelontorkan di Nagari Sungai Pinang, namun belum terimplementasi dengan baik dan juga belum efektif mengeluarkan KK miskin dari kemiskinannya. Program yang belum terimplementasi secara baik adalah program yang bersifat pemberdayaan. Program yang bersifat pemberdayaan belum dilakukan secara terencana, belum diimplementasikan secara partisipatif, sehingga tidak terjadi keberlanjutan program. Efektifitas program pengentasan kemiskinan masih rendah, karena hampir setiap program yang dicanangkan tidak mencapai tujuan dan belum berakibat terhadap peningkatan ekonomi keluarga miskin. Program yang bersifat Charity hanya mampu berdaya guna sesaat bantuan diberikan, sementara program yang bersifat pemberdayaan juga belum memberikan nilai tambah kepada keluarga miskin, karena program itu sendiri tidak ada yang berkelanjutan.

Actions (login required)

View Item