Niko, Saputra (2022) Pengaruh Penambahan Bus Pembangkit Pada Sistem Tenaga Listrik Terhadap Besar Arus Hubung Singkat. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (199kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1.pdf - Published Version Download (304kB) |
|
Text (Bab 5 Kesimpulan dan Saran)
Bab 5.pdf - Published Version Download (172kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (282kB) |
|
Text (Tugas Akhir full text)
Tugas Akhir_Niko Saputra_1510952053.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Kebutuhan akan energi listrik semakin hari semakin meningkat mengharuskan pihak penyedia energi listrik untuk melakukan penambahan pembangkit baru. Sistem energi listrik harus memiliki syarat sistem yang baik yaitu memiliki kriteria aman dan andal. Untuk menjaga keamanan dan keandalan sistem dibutuhkan suatu sistem pengamanan atau dikenal dengan sistem proteksi. Sistem proteksi disetting berdasarkan besar arus hubung singkat sistem, sedangkan besar arus hubung singkat dipengaruhi besar impedansi sistem. Apabila dilakukan penambahan pembangkit baru, maka impedansi sistem akan berubah, jika impedansi berubah maka besar arus hubung singkat sistem juga berubah dan mengakibatkan setting sistem proteksi juga akan berubah. Apabila setting sistem proteksi berubah, maka sistem proteksi tidak bisa bekerja dengan baik dan dampak terparahnya terjadi black out. Gangguan tiga fasa merupakan gangguan terbesar pada sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan studi analisis hubung singkat tiga fasa pada sistem tenaga listrik sebelum dan sesudah penambahan pembangkit baru. Pada penelitian ini dilakukan pada sistem sederhana IEEE 5-Bus dan sistem yang lebih besar yaitu Sistem IEEE 14-Bus menggunakan ETAP 12.6 menggunakan metode matriks impedansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan arus hubung singkat akibat penambahan pembangkit baru pada suatu lokasi dan dengan kapasitas tertentu, serta untuk mengetahui lokasi penambahan pembangkit baru yang paling baik. Dari penelitian ini didapatkan bahwa untuk sistem sistem IEEE 5-Bus, perubahan arus hubung singkat terbesar terjadi pada lokasi penambahan pembangkit, yaitu di bus 5 dengan persentase perubahan sebesar 8,94%, sedangkan pada sistem IEEE 14-Bus, perubahan arus hubung singkat terbesar terjadi pada lokasi penambahan di Bus 14 dengan persentase perubahan sebesar 140,77%. Besar kapasitas pembangkit baru juga mempengaruhi besar perubahan arus hubung singkat. Semakin besar penambahan kapasitas pada suatu bus, maka semakin besar pula persentase perubahan arus hubung singkat yang terjadi pada bus lain di sistem tersebut. Perubahan ini bersifat asimtotis dimana pada suatu penambahan besar pembangkit disuatu bus tidak akan menyebabkan penambahan persentase arus hubung singkat pada bus lainnya. Untuk lokasi penambahan pembangkit yang paling baik pada sistem IEEE 5-Bus adalah penambahan pada Bus 2, sedangkan lokasi penambahan pembangkit baru yang paling baik pada sistem IEEE 14-Bus adalah pada penambahan di bus 12. Perubahan arus hubung singkat pada bus lain adalah yang paling kecil jika penambahan dilakukan pada kedua bus ini.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Muhammad Imran Hamid, Ph.D |
Uncontrolled Keywords: | Setting Sistem Proteksi, Analisis Hubung Singkat Tiga Fasa, ETAP 12.6 |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Elektro |
Depositing User: | S1 Teknik Elektro |
Date Deposited: | 30 Aug 2022 06:52 |
Last Modified: | 30 Aug 2022 06:52 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/110675 |
Actions (login required)
View Item |