HUBUNGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SURANTIH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2014

AFRITA, LINDA (2015) HUBUNGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SURANTIH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2014. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Full Text) 201501261632th_skripsi afrita linda.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (600kB)

Abstract

Salah satu program Millennium Development Goals (MDGs 2015) adalah bertujuan untuk menurunkan angkat kematian balita sebesar dua pertiganya antara 1990 dan 2015. Target pada tahun 2015 adalah sejumlah 32 kematian per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab angka kematian balita (AKABA) adalah diare, yang merupakan diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan sering timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB) disertai angka kematian yang tinggi, terutama di Indonesia bagian Timur (Sugiarti, 2013). Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2012, diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena diare. Untuk skala nasional berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012, penderita diare pada tahun tersebut adalah 8.443 orang dengan angka kematian akibat diare adalah 2.5%. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 1.7% dengan jumlah penderita diare adalah 3.661 orang. Untuk tahun 2013, penderita diare di Indonesia adalah 10.280 orang dengan angka kematian 2.5% (Kemenkes RI, 2013).

Actions (login required)

View Item