YUL, FITRIA (2016) UJI DIAGNOSTIK METODE RABIES IMMUNOPEROXIDASE ANTIGEN DETECTION (RIAD) MENGGUNAKAN ANTIBODI POLIKLONAL VAKSIN RABIES DENGAN FLUORESCENT ANTIBODY TEST (FAT). Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (149kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (227kB) | Preview |
|
|
Text (BAB AKHIR)
BAB AKHIR.pdf - Published Version Download (115kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (158kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULL TEXT)
TESIS OK.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang mematikan. Diagnosis rabies dilakukan dengan deteksi virus dengan FAT. Biaya pengujian FAT mahal dan hanya dimiliki oleh laboratorium propinsi. Jarak laboratorium FAT yang jauh menyebabkan diagnosa penyakit lama. Pengujian yang tersedia adalah pewarnaan Sellers dengan sensitifitas rendah. Uji RIAD mempunyai sensitifitas yang hampir sama dengan FAT sebagai gold standard pengujian Rabies tapi permasalahannya adalah antibodi poliklonal yang tersedia tidak mencukupi dan harus dibuat pengganti antibodi poliklonal. Bahan untuk membuat poliklonal adalah vaksin rabies yang tersedia di lapangan. Penelitian ini menggunakan empat vaksin rabies yang beredar di Indonesia. Desain penelitian cross sectional study dengan metode eksperimental dan observasional. Pembuatan antibodi poliklonal menggunakan empat vaksin rabies disuntikkan pada 12 kelinci sehingga membentuk empat antibodi poliklonal rabies yang dilakukan selama 52 hari. Sampel otak hewan yang diperiksa rabies sebanyak 59 otak. Sampel otak diuji juga dengan pewarna Sellers. Hasil RIAD dan Sellers dibandingkan dengan hasil FAT sebagai gold standard. Hasil dianalisa validitas dengan menghitung nilai sensitifitas, nilai spesifisitas, nilai prediktif positif dan nilai prediktif negatif. Hasil penelitian adalah sensitifitas pada antibodi poliklonal I 86,96 (79,71- 98,07)%, poliklonal II 93,48 (86,34-100,00)%, poliklonal III 93,48 (86,34- 100,00)% dan poliklonal IV 91,30 (83,16-99,45)%, Sellers 68,87%. Spesifisitas antibodi poliklonal I 69,23 (44,14-94,32)%, poliklonal II 69,23 (44,14-94,32)%, poliklonal III 53,85 (26,74-80,95)% dan poliklonal IV 53,85 (26,75-80,95)%, Sellers 100%. Nilai Prediktif Positif pada antibodi poliklonal I 90,91 (82,42- 99,40)%, poliklonal II 91,49 (83,51-99,47)%, poliklonal III 87,76 (78,58-96,94)% dan poliklonal IV 87,50 (78,14-96,86)%, Sellers 100% . Nilai Prediktif Negatif poliklonal I 60,00 (35,21-84,80)%, poliklonal II 75,00 (50,50-99,50)%, poliklonal III 70,00 (41,59-98,00)% dan poliklonal IV 63,64 (35,21-92,07)%, Sellers 41,94%. Kesimpulan penelitian adalah poliklonal vaksin rabies mempunyai sensitifitas dan nilai prediktif mendekati sama dengan gold standard FAT, spesifisitas dan nilai prediktif negatif rendah dibanding gold standard FAT. Poliklonal II yang terbaik dibanding keempat poliklonal lain untuk diaplikasikan dalam pengujian RIAD yang bisa digunakan dalam pengujian rabies sebagai uji screening pengganti pewarna Sellers di laboratorium kabupaten/kota ataupun Puskeswan. Kata Kunci : Rabies, RIAD, FAT, Uji diagnostik
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 ilmu biomedik |
Date Deposited: | 14 Jun 2016 04:01 |
Last Modified: | 14 Jun 2016 04:01 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/10730 |
Actions (login required)
View Item |