ADITYA, WIRA ATMAJA (2014) STUDI CINDAWAN TUI LIAR (WILD Lentinus SPECIES ) YANG TUMBUH DI BUKIT TALAGO, SUMATERA BARAT DAN KEMUNGKINAN MEMBUDIDAYAANNYA. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Skripsi Fulltext)
201410281856th_skripsi aditya-minimum size- 0910422033.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Jamur liar edible merupakan salah satu sumber daya hutan potensial yang belum optimal penanganannya dalam pengelolaan sumber daya hutan. Jamur liar edible banyak dicari karena rasanya yang enak dan harganya yang mahal (Herliyana, 2005). Berdasarkan hasil survei, ditemukan sejenis jamur liar edible yang tumbuh di Bukit Talago, Jorong Payo Rapuih, Kanagarian Batipuah Baruah, Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah Datar. Secara morfologi, jamur ini memiliki tubuh buah dengan tekstur liat, tudung buah (pileus) berwarna abu-abu hingga kecoklatan, mempunyai bilah (gills), tangkai (stipe) pendek dan memiliki cincin (annulus) pada tangkainya yang mirip dengan jenis jamur Lentinus liar (wild Lentinus species). Masyarakat setempat mengenal jamur ini dengan nama “Cindawan Tui” (:Bahasa setempat). Cindawan Tui ini banyak ditemukan tumbuh liar di Hutan Bukit Talago namun belum ada dibudidayakan seperti jamur-jamur konsumsi lainnya yang sudah banyak dibudidayakan. Cindawan Tui banyak dicari dan disenangi oleh masyarakat lokal untuk dijadikan sebagai bahan makanan. Ketika musim hujan, masyarakat pergi ke hutan untuk mencarinya. Biasanya masyarakat lokal membuat berbagai olahan jenis makanan dari jamur ini, karena memiliki rasa yang enak dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Selain dikonsumsi, masyarakat juga menjual jamur ini di pasar-pasar tradisional atau dari rumah ke rumah dengan harga yang relatif murah. Cindawan Tui merupakan salah satu sumber daya alam potensial yang dimiliki oleh hutan Bukit Talago. Hutan Bukit Talago berupa hutan sekunder karena telah terjadi perubahan pada kondisi alaminya dan banyak dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai ladang pertanian. Cindawan Tui banyak ditemukan di lokasi setempat mulai dari ketinggian 1150 hingga 1285 mdpl. serta hidup pada kayu berbatang besar yang mati dan lapuk. Jamur ini berpotensi untuk dibudidayakan dan dapat dijadikan sebagai alternatif protein jenis jamur baru. Melihat potensi dan keberadaannya di alam, jamur ini perlu dilestarikan dengan pembudidayaan melalui proses pembuatan bibit awal yakni kultur murni (F0). Keberhasilan dalam budidaya jamur sangat ditentukan oleh tersedianya kultur murni, baik secara kualitas maupun kuantitas. Penyediaan kultur murni juga menjadi faktor penentu dalam perbanyakan jamur secara umum. Dalam budidaya jamur, faktor-faktor lingkungan seperti sumber nutrisi, temperatur, kelembaban udara, intensitas cahaya dan derajat keasaman (pH) perlu diperhatikan karena sangat mempengaruhi pertumbuhan jamur. Informasi ilmiah tentang jamur-jamur konsumsi yang tumbuh liar sangat diperlukan dalam upaya pengembangan dan pelestarian salah satu biodiversitas yang dimiliki, sekaligus menggali potensi sejauhmanakah jamur ini dapat dibudidayakan. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian mengenai “Studi Cindawan Tui Liar (Wild Lentinus Species) yang Tumbuh di Bukit Talago, Sumatera Barat dan Kemungkinan Pembudidayaannya”.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi |
Depositing User: | ms Meiriza Paramita |
Date Deposited: | 13 Jun 2016 08:17 |
Last Modified: | 13 Jun 2016 08:17 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/10706 |
Actions (login required)
View Item |