Farros, Ismail (2022) Perbandingan Profil Kandungan Kimia Minyak Atsiri dari Rimpang Lengkuas Putih dan Lengkuas Merah serta Aktivitas Antibakterinya. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
COVER dan ABSTRAK.pdf - Published Version Download (86kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1.pdf - Published Version Download (123kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5 (Kesimpulan dan Penutup))
BAB AKHIR.pdf - Published Version Download (58kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (140kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI ISMAIL FARROS_1811012021.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Tumbuhan lengkuas merah (Alpinia galanga (L.) Willd.) dan lengkuas putih (Alpinia galanga (L.) Willd.) merupakan tumbuhan rempah yang memiliki berbagai aktivitas farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan kandungan kimia serta aktivitas antibakteri dari minyak atsiri rimpang lengkuas putih dan lengkuas merah. Minyak atsiri diekstraksi dengan distilasi air dan dianalisis kandungan senyawa kimia dengan GC-MS dan FT-IR. Aktivitas antibakteri ditentukan dengan metode mikrodilusi untuk mendapatkan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM). Komponen kimia mayor dari minyak atsiri lengkuas putih dan lengkuas merah yaitu 1,8-cineole dengan persentase masing-masingnya 63,69% dan 34,66%, serta chavicyl acetate dengan persentase masing-masingnya 4,31% dan 9,71%. Komponen kimia mayor lainnya pada lengkuas putih 3-cyclohexen-1-ol, 4-methyl-1-(1-methylethyl)- (CAS) 4-Terpineol (4,31%) dan pada lengkuas merah beta-bisabolene (5,09%). Minyak atsiri rimpang lengkuas putih dan lengkuas merah menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538, Staphylococcus epidermidis, MRSA ATCC 43300, Enterococcus faecalis, Streptococcus mutans ATCC 25175, dan Escherichia coli ATCC 25922. Nilai KHM minyak atsiri rimpang lengkuas putih yang paling baik adalah terhadap bakteri S. epidermidis dengan konsentrasi sebesar 1,25 mg/mL dan nilai KBM paling baik pada bakteri E. coli sebesar 2,5 mg/mL. Lengkuas merah menunjukan nilai KHM yang paling baik pada S. epidermidis dengan konsentrasi sebesar 2,5 mg/mL dan KBM 5 mg/mL terhadap MRSA, S. aureus, dan S. mutans. Minyak atsiri rimpang lengkuas putih memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik daripada minyak atsiri rimpang lengkuas merah. Kata kunci : minyak atsiri, lengkuas, GC-MS, antibakteri, senyawa terpen
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. apt. Dachriyanus, Ph.D |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | s1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 12 May 2022 03:44 |
Last Modified: | 12 May 2022 03:44 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/102808 |
Actions (login required)
View Item |