Rahmi, Aprilia Adianto (2022) Penampilan Genotipe S2 dari Hasil Persilangan Kultivar Okra Hijau Dan Okra Merah (Abelmoschus esculentus (L.) Moench). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (992kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V Kesimpulan dan Saran)
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version Download (266kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (866kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Utuh)
Skripsi Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (38MB) |
Abstract
Okra merupakan sayuran fungsional yang mengandung nutrisi yang baik dan bermanfaat bagi kesehatan. Okra hijau dan okra merah merupakan varietas okra lokal yang memiliki umur panen yang singkat, berkisar antara 6-7 Hari Setelah Antesis (HSA) sehingga ukuran buahnya kecil. Namun ketika dipanen lebih dari 7 HSA, buah okra memiliki tekstur yang keras sehingga kurang diminati untuk konsumsi. Persilangan okra hijau dan okra merah dengan varietas okra introduksi B291 dan Ve-022 yang memiliki buah lunak hingga umur panen 9 HSA diharapkan dapat memperbaiki kualitas buah okra lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penampilan beberapa genotipe okra S2 dan menilai variabilitas agronomis okra S2 hasil persilangan okra hijau dan okra merah dengan varietas introduksi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen tanpa rancangan percobaan dengan observasi pada setiap individu tanaman. Terdapat 12 genotipe okra dari generasi S2 yang dievaluasi pada penelitian ini yaitu FOHVE022-8.2, FOHVE022-17.3, FOHVE022-17.4, FOHB291-15.7, FOHB291-41.1, FOHB291-41.3, SOMB291-23.6, SOMB291-16.1, SOMB291-16.3, SOMB291-24.18, SOMVE022-10.1 dan SOMVE022-20.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh tanaman okra S2 memiliki buah lunak pada umur panen 8 HSA, 56,3% tanaman dari seluruh populasi memiliki buah lunak pada umur panen 9 HSA dan hanya 7,8% tanaman dari seluruh populasi memiliki buah lunak pada umur panen 10 HSA. Peningkatan umur panen buah okra disertai peningkatan ukuran dan bobot buah okra. Masih ditemukan variasi pada karakter kuantitatif meliputi umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah bunga dan jumlah buah pada okra S2. Penampilan karakter kualitatif okra S2 sudah seragam kecuali famili FOHVE022-8.2. Terjadi penurunan nilai karakter kuantitatif okra S2 dibandingkan S1 yang disebabkan oleh terjadinya tekanan silang dalam. Genotipe FOHVE022-17.4.8, FOHB291-15.7.20, SOMB291-24.18.1 dan SOMVE022-10.1.8 dapat dilanjutkan untuk dievaluasi lebih lanjut karena memiliki penampilan karakter kuantitatif yang baik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. P.K. Dewi Hayati, SP, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | okra, selfing, tekstur buah, tekanan silang dalam |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian |
Depositing User: | S1 Agroteknologi Agroteknologi |
Date Deposited: | 19 Apr 2022 03:56 |
Last Modified: | 19 Apr 2022 03:56 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/101553 |
Actions (login required)
View Item |