Felichia, Yovianda (2021) PERUBAHAN KETEBALAN RETINAL NERVE FIBER LAYER PERIPAPIL NERVUS OPTIKUS DAN VISUAL FIELD DEFECT PADA THYROID EYE DISEASE TANPA PROTUSIO DAN DENGAN PROTUSIO. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover abstrak)
Cover Abstrak.pdf - Published Version Download (405kB) | Preview |
|
|
Text (Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (340kB) | Preview |
|
|
Text (Penutup)
BAB VII Kesimpulan.pdf - Published Version Download (265kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (296kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full)
TESIS dr Felichia.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (33MB) |
Abstract
Pendahuluan: Thyroid Eye Disease (TED) merupakan kondisi orbita yang memiliki hubungan kuat dengan penyakit autoimun tiroid, sebagian besar kasus TED berhubungan dengan penyakit Graves. Reseptor Thyroid Stimulating Hormone (TSH) sebagai target autoimun (autoantigen) pada TED. Reseptor Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-1R) akan mengaktifkan fibroblast orbita yang menyebabkan proliferasi sel, adipogenesis dan sintesis asam hialuronat (HA). HA akan menyebabkan pembesaran otot ekstraokular dan lemak orbita di TED dapat menyebabkan desakan pada apeks orbita akibatnya tertekan nervus optikus dan pembuluh darah sehingga terjadi cedera akson dan kerusakan saraf. Kondisi ini merupakan komplikasi berat yang dapat menyebabkan kebutaan permanen disebut dengan Dysthyroid Optic Neuropathy (DON). Optical Coherence Tomography (OCT) dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan ketebalan retinal nerve fiber layer (RNFL) pada DON pre-klinis dan perubahan lapang pandang dievaluasi menggunakan perimetri. Metode: Studi observasional analitik dengan desain cross sectional dilakukan di RSUP. M.Djamil Padang, Sumatera Barat dari Februari 2021 sampai Juni 2021. Sebanyak dua puluh enam sampel TED berdasarkan kriteria NOSPECS dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama TED tanpa protusio (NOSPECS I-II) dan kelompok kedua TED dengan protusio (NOSPECS III-IV). Kedua kelompok ini dilakukan pemeriksaan OCT untuk menilai rerata ketebalan RNFL dan pemeriksaan perimetri untuk menilai lapang pandang dan nilai visual field index (VFI). Hasil: Rata-rata usia pada penelitian ini 38,7 tahun (rentang 19-64 tahun) dengan 8 laki-laki dan 18 perempuan. Rerata ketebalan RNFL pada TED dengan protusio sebesar 93,23+11,92 µm, secara signifikan lebih tipis pada TED tanpa protusio sebesar 103,15+ 7,31 µm (P = 0,017). Pola lapang pandang pada TED dengan protusio lebih luas berupa “scatter” dengan rerata nilai VFI sebesar 86,62+12,03% lebih rendah dibandingkan dengan TED tanpa protusio 96,54+3,18% (P = 0,003). Kesimpulan: Terdapat korelasi yang kuat antara rerata ketebalan RNFL dengan defek lapang pandang pada TED tanpa DON, dimana rerata ketebalan RNFL lebih tipis pada TED with protusio (NOSPECS III-IV) berbanding lurus dengan luas defek lapang pandang berupa defek “scatter” dan penurunan nilai VFI. Kata kunci: TED, DON, RNFL, Lapang pandang, VFI, Protusio.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | DR. dr. Ardizal Rahman, SpM(K) |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 18 Nov 2021 05:03 |
Last Modified: | 18 Nov 2021 05:03 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/94655 |
Actions (login required)
View Item |