Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Lanjut Dan Penerapan Terapi Senam Otak Di Tarandam Padang

Lestari, Lestari (2021) Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Lanjut Dan Penerapan Terapi Senam Otak Di Tarandam Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover Dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (350kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (460kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version

Download (306kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (290kB) | Preview
[img] Text (Full Text)
Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Seseorang yang berada pada pencapaian lanjut usia akan mengalami beberapa perubahan seperti perubahan fisik, psikologis, dan spiritual. Penurunan kemampuan dalam beradaptasi ini sering kali menyebabkan gangguan psikososial pada lansia. Lansia membutuhkan dukungan untuk menyesuaikan diri beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam hidupnya untuk mencapai integritas diri yang utuh. Tercapainya integritas diri yang utuh merupakan salah satu pencapaian perkembangan psikososial pada lansia. Untuk mencapai integritas diri yang utuh, maka lansia harus tetap di berikan stimulus agar tidak terjadi penurunan fungsi kognitif. Salah satu upaya untuk menghambat penurunan fungsi kognitif akibat penuaan dan sebagai bentuk stimulasi untuk meningkatkan kemampuan otak yaitu dengan melakukan terapi senam otak. Karya ilmiah ini bertujuan memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien dengan kesiapan peningkatan perkembangan usia lanjut dan memberikan terapi senam otak pada klien di Tarandam Padang. Karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus, dengan menggunakan pendekatan keperawatan. Pelayanan asuhan keperawatan dilaksanakan pada tanggal 17 Februari s/d 4 Maret 2021. Melakukan senam otak 4 kali dalam seminggu selama 2 minggu. Alat yang digunakan untuk pengukuran fungsi kognitif klien adalah lembar Mini Mental State Exam (MMSE) yang digunakan sebelum dan sesudah terapi senam otak. Hasil skor MMSE menunjukkan peningkatan skor fungsi kognitif klien pada sebelum diberikan terapi senam otak 27 (interpretasi tidak ada gangguan kognitif) dan pada sesudah diberikan terapi senam otak menjadi 29 (interpretasi tidak ada gangguan kognitif). Ini artinya ada peningkatan fungsi kognitif klien saat setelah diberikan terapi senam otak 8 kali dalam 2 minggu. Kemampuan yang meningkat yaitu pada poin mengingat (naik 1 skor) dan pada poin bahasa (naik 1 skor). Diharapkan keluarga klien tetap mendukung klien dan tetap memberikan stimulus agar tidak terjadi penurunan fungsi kognitif pada klien.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Ns. Dewi Eka Putri, M. Kep, Sp. Kep. J
Uncontrolled Keywords: lansia, senam otak, fungsi kognitif
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Keperawatan
Depositing User: Program S1 Keperawatan
Date Deposited: 01 Nov 2021 04:13
Last Modified: 01 Nov 2021 04:13
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/93814

Actions (login required)

View Item View Item