Isolasi Metabolit Sekunder Dari Fraksi N-Heksana Daun Matoa (Pometia pinnata) Serta Uji Toksisitas Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Herru, Yoan De Nanda (2021) Isolasi Metabolit Sekunder Dari Fraksi N-Heksana Daun Matoa (Pometia pinnata) Serta Uji Toksisitas Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak Thesis Yoan De Nanda Herru Watermark Baru.pdf - Published Version

Download (262kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1 Thesis Yoan De Nanda Herru Watermark Baru.pdf - Published Version

Download (236kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
BAB V Thesis Yoan De Nanda Herru Watermark Baru.pdf - Published Version

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka Thesis Yoan De Nanda Herru Watermark Baru.pdf - Published Version

Download (218kB) | Preview
[img] Text (skripsi fulltext)
Thesis Yoan De Nanda Herru Watermark Baru.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Matoa (Pometia pinnata) merupakan tanaman yang biasa digunakan sebagai obat diare, obat luka, demam dan keletihan, serta sebagai obat anti-infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit Matoa (Pometia pinnata) merupakan tumbuhan yang biasa digunakan sebagai obat diare, obat luka, demam dan kelelahan, serta obat anti infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi metabolit sekunder dari fraksi n-heksana daun Matoa (Pometia pinnata). Senyawa metabolit sekunder yang berhasil diisolasi adalah senyawa sterol yaitu brassicasterol, yang merupakan hasil analisa dari data karakterisasi dengan menggunakan spektroskopi UV, IR, NMR (13CNMR dan 1HNMR). Masing-masing fraksi dari Pometia pinnata ini telah dilakukan uji sitotoksik sebagai bioaktivitasnya dengan metode Brine shrimp lethality test (BSLT). Hasil yang diperoleh dari uji aktivitas sitotoksik dengan metode BSLT yaitu, fraksi n-heksana memiliki aktivitas sitotoksik tertinggi dengan nilai LC50: 419,855 mg/L sedangkan yang kurang aktif sifat sitotoksiknya adalah fraksi metanol dengan nilai LC50: 727,78 mg/L. Fraksi yang aktif sitotoksik yaitu fraksi n-heksana> fraksi diklorometana> fraksi etil asetat> fraksi metanol.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr. Mai Efdi
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 kimia kimia
Date Deposited: 12 Oct 2021 01:33
Last Modified: 12 Oct 2021 01:33
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/92825

Actions (login required)

View Item View Item