Rancang Bangun Kompor Penyulingan Minyak Serai Wangi (Chitronella Oil) Berbahan Bakar Oli Bekas (Used Lubricant)

Rafi, Nur Widiantoro (2021) Rancang Bangun Kompor Penyulingan Minyak Serai Wangi (Chitronella Oil) Berbahan Bakar Oli Bekas (Used Lubricant). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (429kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (727kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 5.pdf

Download (680kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (587kB) | Preview
[img]
Preview
Text
SSKRIPSI_RAFI_NUR_WIDIANTORO_(1711111019) lengkap.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang dihadapi CV. Asliko Nusantara Group dalam pengembangan serai wangi salah satunya peralatan penyulingan yang masih dilakukan secara tradisional menggunakan kayu bakar sehingga proses yang dilakukan membutuhkan waktu yang lama, biaya yang cukup besar, sumber energi manusia yang banyak dan hasil penyulingan yang belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kompor berbahan bakar oli bekas untuk menggantikan kayu bakar dalam proses penyulingan serai wangi, menguji, dan membandingkan metode pembakaran menggunakan kayu bakar dengan oli bekas untuk mendapatkan efesiensi dari tungku pembakaran terbaik. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa kompor oli bekas berdimensi 185 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 84 cm. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan 2 perlakuan yaitu kayu bakar dan oli bekas, suhu terbaik pada kayu bakar ± 580 ℃ dan oli bekas ± 750 ℃ dengan waktu penyulingan oli bekas ± 4 jam dan ±5 jam kayu bakar. Rata-rata Penggunaan oli bekas setiap penyulingan sekitar 17 liter. Berdasarkan penelitian yang dilakukan rata-rata nilai kapasitas kerja efektif menggunakan kayu bakar 0.128 kg/jam dan kompor oli bekas 0.122 kg/jam. Rendemen dalam penyulingan serai wangi menggunakan kayu bakar 0.607 % dan kompor oli bekas 0.505%. Hasil analisis ekonomi kompor oli bekas diperoleh titik impas atau break even point (BEP) sebesar 29.23 kg/ tahun dapat dicapai selama 48 hari dan kayu bakar diperoleh titik impas atau break even point (BEP) sebesar 15.1 kg/ tahun dapat dicapai selama 24 hari.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Azrifirwan, S.TP, M.Eng
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknik Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username tekpertanian
Date Deposited: 02 Nov 2021 07:14
Last Modified: 02 Nov 2021 07:14
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/91447

Actions (login required)

View Item View Item