UJI FITOKIMIA DAN UJI ANTI HIPERTENSI DARI RAMUAN SELEDERI (Apium graveolens L.) DAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

Rida, Rosa (2021) UJI FITOKIMIA DAN UJI ANTI HIPERTENSI DARI RAMUAN SELEDERI (Apium graveolens L.) DAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (401kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I (pendahuluan).pdf - Published Version

Download (319kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
BAB V (kesimpulan).pdf - Published Version

Download (204kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (347kB) | Preview
[img] Text (THESIS FULL TEXT)
tesis utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Abstrak Ramuan untuk menurunkan tekanan darah tinggi secara tradisional oleh orang Sulawesi Selatan terdiri dari daun selederi dan bawang putih. Pada penelitian ini diuji fitokimia yang memberikan informasi tentang kandungan senyawa yang terdapat pada ramuan penurun tekanan darah ini. Selanjutnya dilakukan penetapan kadar alkaloid dan saponin secara gravimetri, fenol dengan spektrofotometer UV-Visibel, dan tanin dengan spektrofotometer UV. Hipertensi diinduksi dengan NaCl 8% dan prednisone 0,05% secara peroral. Pengujian efek penurun tekanan darah digunakan tikus putih jantan sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok secara random. Kelompok I kontrol negatif hanya diberikan aquadest saja, kelompok II kontrol positif diberi penginduksi saja. Kelompok III diberi sedian uji dosis 0,9 mL; IV dosis 1,8 mL dan V 3,6 mL secara peroral, tekanan darah diukur dengan alat CODA kent scientific. Pengukuran tekanan darah tikus dilakukan pada hari ke-0, hari ke-7, hari ke-14 dan hari ke-21. Hasil uji fitokimia menunjukkan ramuan selederi dan bawang putih positif mengandung alkaloid 1,89%, saponin 0,59%, fenol 1.61%, tanin 1,35%. Hasil pengukuran tekanan darah sistolik hari ke-0 kontrol negatif 115,25 mmHg, kontrol positif 116,11 mmHg, dosis I 119,79 mmHg, dosis II 109,26 mmHg, dosis III 122,69 mmHg; hari ke-7 kontrol negatif 115,15 mmHg, kontrol positif 144,41 mmHg, dosis I 136,91 mmHg, dosis II 135,58 mmHg, dosis III 136,72 mmHg; hari ke-14 kontrol negatif 110,28 mmHg, kontrol positif 148,06 mmHg, dosis I 127,78 mmHg, dosis II 125,38 mmHg, dosis III 128,00 mmHg; hari ke-21 kontrol negatif 104,72 mmHg, kontrol positif 145,62 mmHg, dosis I 113,72 mmHg, dosis II 117,72 mmHg, dosis III 108,21 mmHg. Hasil pengukuran tekanan darah diastolik hari ke-0 kontrol negatif 84,65 mmHg, kontrol positif 80,52 mmHg, dosis I 86,13 mmHg, dosis II 84,09 mmHg, dosis III 95,41 mmHg; hari ke-7 kontrol negatif 87,56 mmHg, kontrol positif 109,46 mmHg, dosis I 99,61 mmHg, dosis II 101,86 mmHg, dosis III 102,56 mmHg; hari ke-14 kontrol negatif 85,71 mmHg, kontrol positif 112,58 mmHg, dosis I 92,35 mmHg, dosis II 98,40 mmHg, dosis III 100,42 mmHg; hari ke-21 kontrol negatif 79,05 mmHg, kontrol positif 111,35 mmHg, dosis I 80,99 mmHg, dosis II 88,64 mmHg, dosis III 81,76 mmHg. Hasil uji statistik lama pemberian menunjukkan bahwa ramuan selederi dan bawang putih memberikan efek penurunan terhadap tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik secara bermakna (p < 0,05). Tapi peningkatan dosis ramuan tidak menunjukkan peningkatan efek penurunan tekanan darah, dimana efek tekanan darah sistol dan diastol antara dosis 1, 2 dan 3 tidak berbeda nyata. P > 0,05.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Dr. H. Harrizul Rivai, MS
Uncontrolled Keywords: Fitokimia dan Hipertensi Apium graveolens L, Allium sativum L
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 farmasi farmasi
Date Deposited: 06 Sep 2021 04:28
Last Modified: 06 Sep 2021 04:28
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/81581

Actions (login required)

View Item View Item