Perbedaan Clinical Disease Activity Index (CDAI) pada Pasien Rheumatoid Arthritis Terhadap Penggunaan Disease Modifying Anti Rheumatoid Drugs (DMARD)

Sindi, Suija (2021) Perbedaan Clinical Disease Activity Index (CDAI) pada Pasien Rheumatoid Arthritis Terhadap Penggunaan Disease Modifying Anti Rheumatoid Drugs (DMARD). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (367kB)
[img] Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (343kB)
[img] Text (Bab V Penutup)
Bab V Penutup.pdf - Published Version

Download (325kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (335kB)
[img] Text (Skripsi Full)
Sindi Suija_17111011015_Skripsi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang biasa dikaitkan dengan kecacatan progresif dan komplikasi sistemik. Rheumatoid arthritis ditandai dengan adanya inflamasi dan hyperplasia sinovial, produksi autoantibodi, kerusakan pada tulang dan tulang rawan. Salah satu penilaian aktivitas penyakit rheumatoid arthritis adalah Clinical Disease Activity Index (CDAI). Rheumatoid arthritis dapat dicegah dengan pemberian terapi yang tepat. Salah satu terapi utama rheumatoid arthritis adalah Disease Modifying Antirheumatic Drugs (DMARD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi pasien, melihat pola penggunaan obat, serta mengetahui perbedaan nilai CDAI sebelum dan sesudah pemberian obat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analitik, dengan pendekatan secara retrospektif. Jumlah pasien yang masuk dalam kriteria inklusi sebanyak 61 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien rheumatoid arthritis yang menerima terapi DMARD paling banyak adalah perempuan sebesar 96,72%, berusia 46-55 tahun (lansia awal) sebesar 31,1%, pendidikan terakhir adalah SMA sebesar 49,2%, dan pekerjaan adalah ibu rumah tangga sebesar 45,9%. Pada pola penggunaan DMARD, presentasi penggunaan monoterapi DMARD adalah 11,5%, kombinasi DMARD dengan kortikosteroid adalah 21,3%, kombinasi DMARD dengan NSAID adalah 4,9%, dan kombinasi DMARD, kortikosteroid, NSAID adalah 62,3%. Berdasakan penelitian dapat disimpulkan adanya perbedaan signifikan nilai CDAI saat sebelum dan sesudah pemberian DMARD pada pasien rheumatoid arthritis di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Baik itu pada penggunaan monoterapi DMARD, kombinasi DMARD dan kortikosteroid, kombinasi dmard dan NSAID, serta kombinasi DMARD, kortikosteroid dan NSAID. Untuk nilai sesudah pemberian terapi DMARD rata-rata lebih kecil daripada sebelum pemberian terapi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: apt. Rahmi Yosmar, M. Farm.
Uncontrolled Keywords: rheumatoid arthritis, terapi, DMARD, CDAI
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: s1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 27 Aug 2021 02:28
Last Modified: 14 Aug 2023 03:32
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/81043

Actions (login required)

View Item View Item