FENOMENA HIPERREALITAS OLEH PENGUNJUNG OBYEK WISATA SWAFOTO ALA LUAR NEGERI DI INSTAGRAM (Studi Wisata Hutan Buluh Perindu Di Kabupaten Kerinci)

Hayana, Muslimah (2021) FENOMENA HIPERREALITAS OLEH PENGUNJUNG OBYEK WISATA SWAFOTO ALA LUAR NEGERI DI INSTAGRAM (Studi Wisata Hutan Buluh Perindu Di Kabupaten Kerinci). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (153kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (469kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab IV)
BAB IV.pdf - Published Version

Download (119kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Kepustakaan)
DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version

Download (244kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
Skripsi Hayana Muslimah-Tugas akhir full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi memberikan berbagai kemudahan dan kecepatan untuk merekam (fotografi) dan mendistribusikannya melalui sosial media, sehingga bentuk tatapan wisatawan pun berubah. Berwisata bukan lagi masalah mencari pengalaman otentik di sebuah tempat, tapi juga mengambil foto, mengunggahnya di sosial media. Instagram merupakan salah satu platform media sosial favorit bagi generasi muda untuk berbagi foto. Akhir-akhir ini spot foto Instagramable ala luar negeri menjadi background foto yang tengah diminati, dibuktikan dari maraknya kemunculan obyek wisata swafoto ala luar negeri di beberapa daerah di Indonesia. Tujuan wisatawan berkunjung tidak lagi menikmati pemandangan alam, tapi lebih untuk berswafoto di spot-spot artifisial yang memberi sensasi seolah-olah sedang berada di luar negeri dan membagikannya ke media sosial untuk mendapatkan pengakuan. Tren berwisata mulai berubah, dari yang dulunya berwisata karena ingin mengisi waktu luang, sekarang wisatawan merupakan gaya hidup. Sebagai konsekuensinya, menurut Baudrillard, kita hidup dalam dunia hiperrealitas. Kemunculan obyek wisata tersebut merupakan sebuah produk yang disebut oleh Baudrillard sebagai produk yang disimulasi; yakni mereka tidak mempunyai asal muasal pada realitas yang sudah ada, dalam hal ini wisata tersebut tidak berdasarkan pada realitas masyarakat Kerinci. Namun berasal dari simulakra; tiruan dari duplikasi obyek wisata serupa lainnya yang telah lebih dahulu didirikan di luar Kabupaten Kerinci sebagai modelnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Penelitian ini menggunakan teori Simulakra, Simulasi, dan Hiperrealitas Jean Baudrillard. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penarik hiperrealitas swafoto ala luar negeri yang dilakukan oleh pengunjung pada obyek wisata di Instagram, diantaranya adalah postingan foto di Instagram, pengaruh lingkungan pertemanan, maraknya pembangunan obyek wisata swafoto, dan hobi jalan-jalan. Sedangkan bentuk-bentuk hiperrealitas yang dilakukan oleh pengujung wisata Hutan Buluh Perindu diantaranya, 1) mengkonsumsi tanda; atraksi berswafoto selama wisata, mengunggah foto di Instagram, 2) peningkatan pengetahuan estetika dalam menggunakan Instagram; menggunakan editing foto, membuat caption yang menarik, 3) budaya konsumen; kecanduan mengunjungi spot foto Instagramable dan berwisata sebagai bagian dari gaya hidup.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Alfan Miko, M.Si
Uncontrolled Keywords: Hiperrealitas Swafoto ala Luar Negeri, Simulakra dan Simulasi, Instagram
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: s1 sosiologi sosiologi
Date Deposited: 02 Aug 2021 06:16
Last Modified: 02 Aug 2021 06:16
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/78178

Actions (login required)

View Item View Item