PENGARUH PENGGUNAAN KOMBINASI ASAMFORMIAT DAN ASAMPROPIONAT DALAMPEMBUATAN SILASE LIMBAH UDANG TERHADAP BAHAN KERING, RETENSI NITROGEN dan ENERGI METABOLISME

AGUNG, CATUR WICAKSONO (2013) PENGARUH PENGGUNAAN KOMBINASI ASAMFORMIAT DAN ASAMPROPIONAT DALAMPEMBUATAN SILASE LIMBAH UDANG TERHADAP BAHAN KERING, RETENSI NITROGEN dan ENERGI METABOLISME. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Fulltext) 1430.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (343kB)

Abstract

Menurut Saleh dan Rahayu (1981), bahwa campuran asam formiat dan propionat menghasilkan silase ikan terbaik. Perbandingan asam formiat dengan propionat adalah 1 : 1 dengan penggunaan sebanyak 3%. Penggunaan asam yang kurang dari 3%, maka silase yang dihasilkan akan mudah terserang jamur dan penurunan pH relatif lambat (Kompiang dan Ilyas, 1983). Yeoh (1990) melaporkan bahwa penambahan asam formiat 85 % dalam pembuatan silase ikan ternyata mampu menurunkan pH dari 6,5 menjadi 3,8 dan relatif stabil pada pH 4,4., sedangkan Mairizal (2005) melaporkan bahwa pembuatan silase jeroan ikan dengan menggunakan 3 % asam formiat 85 % mampu menurunkan pH dari 6,4 menjadi 3,6 dan stabil pada pH 4. Semakin banyak dosis dan semakin lama waktu pembuatan silase akan meningkatkan kandungan protein kasar, sehingga berpengaruh ke retensi nitrogen dan juga akan tinggi. Selain itu penggunaan asam organik akan merombak molekul komplek menjadi molekul sederhana sehingga meningkatkan kecernaan bahan, akibatnya berdampak terhadap kenaikkan nilai energi metabolisme. Untuk memperoleh kandungan Bahan kering, Retensi Nitrogen, Energi Metabolis yang terbaik maka dilakukan penelitian untuk mencari kombinasi campuran asam formiat dan asam propionat dalam pembuatan silase limbah udang.

Actions (login required)

View Item