ISOLASI, KARAKTERISASI DAN APLIKASI BAKTERI ENDOFIT SEBAGAI BIOFERTILIZER CABAI MERAH (Capsicum annum L.) YANG DITANAM PADA ULTISOL

IMRA, ATIL MARDYA (2020) ISOLASI, KARAKTERISASI DAN APLIKASI BAKTERI ENDOFIT SEBAGAI BIOFERTILIZER CABAI MERAH (Capsicum annum L.) YANG DITANAM PADA ULTISOL. Other thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (COVER DAN ABSTRAK)
1._COVER_DAN_ABSTRAK[1].pdf - Published Version

Download (195kB) | Preview
[img]
Preview
Text (PENDAHULUAN)
2._BAB_I_PENDAHULUAN[1].pdf - Published Version

Download (162kB) | Preview
[img]
Preview
Text (PENUTUP)
3._BAB_V_PENUTUP[1].pdf - Published Version

Download (206kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4._DAFTAR_PUSTAKA[1].pdf - Published Version

Download (442kB) | Preview
[img] Text (TESIS FULL TEXT)
5._KARYA_ILMIAH_UTUH[1].pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian potensi bakteri endofit lebih banyak dilakukan dari aspek biokontrol dan biostimulasi namun sangat sedikit dari aspek biofertilisasi (pupuk hayati). Penelitian ini bertujuan untuk menguji isolat bakteri endofit terseleksi dari cabai sebagai pupuk hayati untuk memenuhi kebutuhan hara yang berguna selama masa pertumbuhan vegetatif cabai merah di Ultisol serta membantu efisiensi pemupukan. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Mei 2019 hingga November 2020. Proses isolasi dan karakterisasi isolat dilakukan pada Laboratorium Biologi Tanah, sedangkan analisis kimia tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Penelitian aplikasi isolat bakteri endofit pada tanaman cabai dilaksanakan di Rumah Kawat Fakultas Pertanian. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial (4 x 2 x 2), dimana faktor I adalah aplikasi bakteri endofit terdiri dari 4 taraf : E0= tanpa endofit; E1= Azospirillum sp AK; E2= Azospirillum sp BT; E3= Azospirillum sp DN, faktor II pemberian kapur terdiri dari 2 taraf : K0= tanpa kapur; K1= dengan kapur, faktor III pemberian pupuk N ½ rekomendasi terdiri dari 2 taraf : P0= tanpa pupuk N; P1= dengan pupuk N. Setiap unit percobaan terdiri dari tiga ulangan dengan total 48 unit sampel. Variabel pengamatan pada tahap isolasi dan karakterisasi terdiri dari uji gram bakteri, uji hipersensitif, uji hemolisis, uji pelarutan fosfat, uji suhu dan pH media optimum, uji viabilitas benih cabai dan uji kompatibilitas bakteri dan analisis kimia tanah meliputi pH, P-tersedia, C-organik, N-total, Al-dd, K, Ca dan Mg-dd. Pengamatan tanaman meliputi tinggi tanaman umur 35 HST, jumlah daun dan jumlah cabang serta serapan hara N, P dan K. Data tanah dianalisis menggunakan tabel kriteria sedangkan data tanaman diolah secara statistik dengan sidik ragam uji F dilanjutkan dengan uji Duncan's new multiple range test pada taraf 5%. Hasil penelitian pada tahap isolasi bakteri menunjukkan bahwa terdapat tiga isolat bakteri terseleksi dari jaringan akar, batang dan daun tanaman cabai merah. Karakterisasi dari ketiga isolat menunjukkan hasil negatif pada uji gram, hipersensitif, dan hemolisis untuk isolat akar, hasil negatif pada uji gram dan positif pada uji hipersensitif dan hemolisis untuk isolat batang serta hasil positif untuk uji gram dan hemolisis serta negatif pada uji hipersensitif untuk isolat daun dengan bentuk sel coccus pada ketiga isolat. Uji pelarutan fosfat, suhu serta pH media optimum untuk ketiga isolat menunjukkan hasil positif dengan adanya ciri bakteri mesofilik yang tumbuh optimum pada rentang suhu 300 C – 400 C dengan pH media optimum 6.5 – 7.5. Selanjutnya untuk uji viabilitas benih menunjukkan hasil positif dari aplikasi ketiga isolat terhadap pertumbuhan cabai merah dibandingkan kontrol serta untuk uji kompatibilitas bakteri juga menunjukkan hasil positif dimana antara ketiga isolat bakteri tidak saling bersifat antagonis (kompatibel) satu dengan yang lainnya. Dari hasil aplikasi ketiga isolat bakteri terseleksi dapat disimpulkan bahwa isolat yang berasal dari jaringan akar dan daun tanaman mampu menunjang pertumbuhan tanaman cabai merah melalui peningkatan serapan hara tanaman. Rata-rata serapan hara tertinggi terlihat pada tanah dikapur dibandingkan tanpa kapur karena bakteri endofit bekerja lebih efektif dalam meningkatkan serapan hara saat kondisi pH tanah mendekati netral, dimana rata-rata serapan hara tertinggi ditemukan pada isolat endofit akar dan daun dengan nilai berturut-turut sebesar 1.819 dan 1.865 mg/polybag untuk hara P biomassa atas ; 2.989 dan 3.063 mg/polybag pada K biomassa atas serta 932 dan 575 mg/polybag pada K biomassa bawah. Selain itu, aplikasi bakteri endofit mampu bekerja sebagai biofertilizer N dan P serta mampu membantu efisiensi pemupukan N terlihat dari penggunaannya yang mampu mengimbangi rata-rata serapan hara N pada tanaman yang diaplikasikan pupuk N ½ rekomendasi dan menunjukkan serapan hara N terendah tanpa adanya penggunaan bakteri endofit. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, disarankan untuk menggunakan isolat endofit yang berasal dari jaringan akar dan daun tanaman sebagai agen hayati (biofertilizer) dalam efisiensi pemupukan N. Kata kunci : Biofertilizer, Bakteri Endofit, Cabai Merah, Ultisol

Item Type: Thesis (Other)
Primary Supervisor: Dr. Ir. Agustian
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 ilmu tanah
Date Deposited: 06 Apr 2021 03:17
Last Modified: 06 Apr 2021 03:17
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/66025

Actions (login required)

View Item View Item