Konstruksi Identitas Sosial Model Nude Fotografi di Kota Padang

Wahyu, Kurniawan (2019) Konstruksi Identitas Sosial Model Nude Fotografi di Kota Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Coven dan Abstrak) Cover.pdf - Published Version Download (141kB) | Preview
Preview	Text (BAB I (Pendahuluan)) BAB I.pdf - Published Version Download (322kB) | Preview
Preview	Text (BAB V (Penutup/Kesimpulan)) BAB V.pdf - Published Version Download (119kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (209kB) | Preview
	Text (Skripsi Full Text) Naskah Skripsi Wahyu Kurniawan (1210862007).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (950kB)

Abstract

Semakin berkembangnya dunia fotografi, maka semakin banyak bermunculan berbagai macam konsep fotografi, salah satunya adalah nude fotografi. Nude fotografi adalah sebuah konsep foto portraiture yang menggunakan tubuh telanjang manusia sebagai objek pemotretannya. Di Indonesia sendiri, nude fotografi bukanlah sebuah hal baru lagi. Sudah banyak nama-nama model ternama yang berangkat dari nude fotografi, disebaban kebutuhan akan model nude tersebut juga meningkat. Banyak wanita di Kota Padang saat ini yang berprofesi sebagai model nude dan hal ini sangat tabu karena mengingat aturan dan norma yang masih kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana terbentuknya identitas sosial model nude fotografi yang ada di Kota Padang dengan Teori Dramaturgi oleh Erving Goffman, yang melihat sisi perilaku komunikasi back stage dan front stage dari si model nude dan bagaimana si model nude membentuk identitas sosialnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan mengobservasi wanita yang berprofesi sebagai model nude fotografi di Kota Padang. Hasil penelitian ini menjelaskan bagaimana terbentuknya identitas sosial model nude tersebut berdasarkan penilaian yang mereka dapatkan, baik dari front stage dan back stage. Di wilayah front stage, model nude memiliki alasan yang berbeda kenapa mereka bisa menjadi model nude, bagaimana interaksi mereka dengan orang-orang yang ada di front stage dan bagaimana image mereka yang terbentuk dari penilaian orang di front stage. Pada wilayah back stage, mereka menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya dan tidak dibuat-buat. Berdasarkan penilaian yang mereka dapatkan dari dua panggung yang berbeda, maka si model nude akan membentuk identitas sosial mereka sendiri. Ada yang tetap menyembunyikan identitasnya sebagai model nude dan ada yang secara blak-blakan menampilkan pergaulannya yang bebas.

Actions (login required)

View Item