Implementasi Standar Etika (CODE OF CONDUCT) Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Pada PT Pegadaian (PERSERO) Area Padang

REZKY, ALWINA GUSNI NETRIA (2020) Implementasi Standar Etika (CODE OF CONDUCT) Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Pada PT Pegadaian (PERSERO) Area Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (COVER)
Cover.pdf - Published Version

Download (218kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
BAB I.pdf - Published Version

Download (302kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 5)
BAB V.pdf - Published Version

Download (186kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (177kB) | Preview
[img] Text (FULL TAXT)
FULL TAXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Pada era industri ini perkembangan di bidang teknologi merupakan perkembangan yang paling cepat terjadi, baik dalam kegiatan sehari hari maupun kegiatan yang ada dalam perusahaan, semakin majunya teknologi maka semakin mempermudah seseorang atau karyawan dalam melaksanakan kegiatannya, mengurangi kesalahan dan mempercepat menyelesaikan pekerjaan. Salah satu bentuk teknologi yang harus dikuasi oleh karyawan adalah skill dalam menggunakan komputer atau aplikasi yang disediakan untuk mempermudah pekerjaan. Perusahaan tidak hanya harus memiliki teknologi yang canggih tetapi juga ditunjang budaya kerja yang kuat. Budaya yang kuat tercipta karena adanya dorongan dan keinginan yang kuat oleh seluruh anggota perusahaan, serta kebiasaan yang terus berulang sehingga akhirnya dapat menjadi budaya. Budaya juga harus mematuhi etika-etika yang ada pada perusahaan dan etika bisnis yang berlaku. Menurut Sabran dan Devri (2010), definisi budaya organisasi disini menyiratkan tiga hal, yakni pertama budaya adalah persepsi, bukan sesuatu yang dapat disentuh atau dilihat secara fisik, namun para karyawan menerima dan memahaminya melalui apa yang mereka alami dalam organisasi. Kedua, budaya organisasi bersifat deskriptif, yaitu berkenaan dengan bagaimana para anggota menerima dan mengartikan budaya tersebut, terlepas dari apakah mereka menyukainya atau tidak. Terakhir, meskipun para individu di dalam organisasi memiliki latar belakang yang berbeda dan bekerja pada jenjang organisasi yang juga berbeda, mereka cenderung mengartikan dan mengutarakan budaya organisasi dengan cara yang sama. Inilah aspek penerimaan (penganutan) bersama (shared). Menurut Luthans (2011:137), mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah pola pemikiran dasar yang diajarkan kepada personel baru sebagai cara untuk merasakan, berfikir dan bertindak secara benar dari hari-kehari. Menurut Robbins dan Judge (2013:512), berpendapat bahwa, Budaya oranisasi mengacu ke sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi organisasi lain. Sistem maksa bersama ini, bila diamati dengan lebih seksama, merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh organisasi it

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dra. Yanti, SE., MM
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi > D3 Kesekretariatan dan Manajemen Perkantoran
Depositing User: d3 kesekretariatan ekonomi
Date Deposited: 28 Sep 2020 03:23
Last Modified: 28 Sep 2020 03:23
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/61451

Actions (login required)

View Item View Item