Teknologi Microbial Fuel Cell (MFC) dengan Menggunakan Media Tanah Hitam (Humus) dan Tanaman Kangkung (Ipomoea Aquatica)

Paskalina, Aprila Tiy (2020) Teknologi Microbial Fuel Cell (MFC) dengan Menggunakan Media Tanah Hitam (Humus) dan Tanaman Kangkung (Ipomoea Aquatica). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover TA dan Abstrak)
cover_dan_abstract[1].pdf - Published Version

Download (342kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (141kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 5 PENUTUP)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version

Download (36kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (177kB) | Preview
[img] Text (TUGAS AKHIR FULL)
TUGAS_AKHIR[1].pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Sel bahan bakar mikroba (MFC) adalah suatu proses konversi energi listrik dengan cara dimana kelompok atom melepaskan elektron pada elektroda (reaksi oksidasi) dan proses menerima elektron (reaksi reduksi) pada elektroda. Salah satu pengembangan dari sel bahan bakar mikroba yaitu PMFC (Plant Microbial Fuel Cell), dengan cara menanam sel bahan bakar mikroba untuk memproduksi bioenergi. Saat proses fotosintesis pada tanaman, maka akan mengeluarkan material yang tidak terpakai untuk proses fotosintesis. Material tersebut akan dilepaskan ke tanah dan diambil oleh bakteri C6H12O6 (glukosa) pada tanah kemudian diurai lagi menjadi elektron, proton dan CO2. Elektron akan dialirkan melalui elektroda ke rangkain, kemudian proton (H+) akan dialirkan ke bejana katoda melaui jembatan garam (membran). Bejana Katoda berisi larutan kalium permanganat (KMn04) yang merupakan agen pengoksidasi yang kuat. PMFC merupakan metoda yang memanfaatkan bakteri pada akar tanaman untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan. Pada hasil pengujian unit PMFC 15 , 20, dan 25 tanaman kangkung menghasilkan nilai tegangan listrik yang berbeda-beda, yaitu 15 tanaman kangkung menghasilkan tegangan tanpa beban sebesar 666 mV, kemudian pada 25 tanaman kangkung menghasilkan tegangan tanpa beban sebesar 620 mV, dan kondisi berbeban bernilai 92,6 Mv dengan jumlah arus sebesar 0,38 mA, sedangkan pada 25 tanaman kangkung menhasilka tagangan tanpa beban sebesar 801 mV, dan kondisi berbeban sebesar 144,2 mV dengan jumlah arus sebesar 0.85 mA. Kata Kunci : Tanah Hitam, Tanaman Kangkung, KMnO4, Jembatan Garam, EM4, Nacl, energi listrik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Melda Latif, M.T.
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Fakultas Teknik > Elektro
Depositing User: S1 Teknik Elektro
Date Deposited: 11 Aug 2020 04:22
Last Modified: 11 Aug 2020 04:22
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/58672

Actions (login required)

View Item View Item